Analisis Perubahan Kualitas Madu Setelah Menggunakan Perlakuan Plasma
Abstract
Madu merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat. Madu memiliki rasa manis yang lezat dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Secara tradisional, madu setelah dipanen, dikemas dalam kemasan botol dan didistribusikan. Beberapa permasalahan yang muncul adalah madu mengalami proses fermentasi dan munculnya busa setelah mengalami proses penyimpanan yang lama dalam beberapa bulan. Adanya enzim diastase dalam madu mengakibatkan madu mengalami proses perubahan kualitas setelah proses penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kualitas madu setelah diberi perlakukan plasma dingin. Sampel madu yang digunakan adalah madu hutan dan Randu. Faktor perlakukan plasma dingin yang diberikan adalah tegangan listrik (v), ketebalan (h), dan waktu (t)). Indikator perubahan kualitas madu diamati berdasarkan pengamatan secara visual, perubahan kadar air dengan menggunakan metote gravimetri dan kadar gula terlarut yang diukur dengan refraktometer. Pengamatan perubahan kualitas madu dilakukan terhadap madu yang diberi perlakuan plasma dingin dan kontrol selama 7 hari penyimpanan. Tegangan yang paling optimal yang diaplikasikan plasma dingin pada madu hutan adalah 8.522,273 Volt sedangkan tegangan optimal pada madu randu terdapat adalah 6.818,182 Volt. Perlakuan ketebalan madu paling efektif adalah 10 mm dengan waktu perlakuan plasma dingin yang paling optimal selama 3 menit.