Kadar Total Fenolik, Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Madu Lebah Tanpa Sengat (Trigona sp.) Akibat Pemanasan
Date
2022-09-22Author
Abdillah, Ramadhani Malik
Hasan, Akhmad Endang Zainal
Puspita, Puspa Julistia
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsumsi madu dapat mencegah permasalahan kesehatan di Indonesia.
Beragam madu ditemukan di Indonesia, salah satunya madu kelulut. Umur
penyimpanan madu dapat diperpanjang dengan pemanasan. Pemanasan
berpengaruh terhadap kelembapan, viskositas, kadar air, kadar fenolik, kadar
flavonoid, dan antioksidan madu. Pemanasan madu meliputi suhu 65℃ dan 121℃
serta stanpa pemanasan sebagai kontrol dengan pengujian kadar total fenolik,
flavonoid, DPPH, dan FRAP. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan suhu
yang ideal pada pemanasan madu sehingga didapat kadar total fenolik, flavonoid,
dan aktivitas antioksidan tertinggi. Sampel madu kelulut Pandeglang 2 memiliki
kadar total fenolik dan total flavonoid tertinggi pada pemanasan 121℃ sebesar
18,50 mg GAE/g madu dan 10,80 mg QE/g madu, sedangkan nilai IC50 DPPH dan
aktivitas antioksidan FRAP tertinggi diperoleh dari sampel Pandeglang 1 yakni
sebesar 10,01 mg/mL dan 12,09 µmol TEAC/g madu. Simpulan penelitian ini
adalah kadar total fenolik, flavonoid, dan aktivitas antioksidan optimal pada suhu
pemanasan 121℃.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]