Pemodelan Jaringan Saraf Tiruan Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L. Var Nauli F1) pada Sistem Hidroponik dengan Pendinginan Daerah Perakaran
Abstract
Permintaan terhadap sayuran pakcoy mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Oleh karena itu, pengembangan teknologi budidaya tanaman pakcoy
termasuk penerapan teknologi hidroponik perlu dilakukan. Penerapan teknologi
hidroponik memerlukan pemahaman mengenai hubungan antara produktivitas
tanaman dengan parameter lingkungan pertumbuhan tanaman di dalam greenhouse.
Karena suhu udara di dalam greenhouse cenderung terlalu tinggi bagi pertumbuhan
tanaman pakcoy maka dikembangkanlah root zone cooling. Oleh karena itu, pada
penelitian ini dilakukan pemodelan pertumbuhan tanaman pakcoy berdasarkan
parameter lingkungan pertumbuhan tanaman pakcoy yang dibudidayakan pada
sistem hidroponik Nutrient Film Technique yang menerapkan root zone cooling.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu rata-rata daerah perakaran berfluktuasi
antara 20.71- 25.34oC dan rata-rata perbedaan suhu antara inlet dan outlet adalah
2.15oC. Parameter lingkungan pertumbuhan tanaman yang dianalisis meliputi
radiasi matahari, suhu udara, kelembapan relatif udara, dan suhu daerah perakaran,
sedangkan parameter pertumbuhan tanaman meliputi jumlah daun, luas daun, dan
bobot basah. Hubungan antara parameter-parameter lingkungan pertumbuhan
tanaman dan parameter pertumbuhan tanaman dapat diterangkan secara linear
dengan cukup baik oleh model JST dengan alogaritma backpropagation yang telah
dikembangkan dalam penelitian ini. Model JST yang terpilih dibangun dengan
parameter momentum 0.99, Learning Rate Initial 0.01 dan 3 node Hiden Layer Size.
Model JST tersebut memiliki arsitektur 8-3-1. Evaluasi kinerja yang digunakan
pada model JST adalah R2
dan RMSE. Nilai R2
dan RMSE berturut-turut 0.974486
dan 3.311220. Berdasarkan nilai R2
dan RMSE dapat disimpulkan bahwa model
JST yang dikembangkan dapat memprediksi bobot basah H+2 (g) dengan sangat
baik.