Aktivitas Enzim Transaminase dan Gambaran Histopatologi Hati Tikus yang Diinduksi DMBA dengan Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza).
Date
2020Author
Dwicesaria, Maheswari Alfira
Falah, Syamsul
Hasan, Akhmad Endang Zainal
Handharyani, Ekowati
Metadata
Show full item recordAbstract
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan kandungan kurkumin dan xantorizol telah terbukti memiliki potensi dalam pengobatan kanker payudara dan melindungi kondisi organ hati. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas enzim transaminase dan gambaran histopatologi organ hati pada tikus betina Sprague Dawley yang diinduksi DMBA (7,12-Dimetilbenz(α)antrasena) dan pemberian ekstrak temulawak. Sebanyak 28 ekor tikus betina dibagi secara acak menjadi tujuh kelompok, yakni kelompok kontrol (normal dan DMBA) dan kelompok perlakuan ekstrak temulawak secara oral dengan dosis 35, 70, 140, 210, dan 280 mg/kg BB. Hasil analisis menunjukkan pemberian ekstrak temulawak menunjukkan perbedaan yang signifikan namun tidak berbeda nyata terhadap nilai ALT (Alanin transaminase). Nilai AST (Aspartat transaminase) berbeda nyata pada pemberian ekstrak temulawak dosis 35 mg/kg BB. Dosis 140 mg/kg BB mengendalikan nilai rasio De Ritis ke nilai normal. Pemeriksaan secara histopatologis juga menunjukkan adanya perbaikan sel hati dan berkurangnya dilatasi sinusoid optimal pada pemberian ekstrak temulawak dosis 140 mg/kg BB.
Collections
- UT - Biochemistry [1243]