Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan
Abstract
Bencana banjir dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor
nonalam. Kabupaten Hulu Sungai Utara termasuk wilayah dengan potensi banjir
yang cukup tinggi karena berada di dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah
memetakan daerah rawan banjir dan mengidentifikasi daerah rawan serta risiko
banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode yang digunakan dalam analisis
kerawanan banjir adalah metode skoring dan pembobotan dengan bantuan sistem
informasi geografis (SIG). Parameter kerawanan banjir yang digunakan yaitu curah
hujan, kemiringan lereng, ketinggian lahan, penggunaan lahan, jenis tanah dan
buffer sungai. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara
didominasi kelas kerawanan banjir kategori rendah seluas 41.310,67 ha (46,28%).
Kelas kerawanan kategori tinggi dan sangat tinggi banyak terdapat di Kecamatan
Babirik seluas 4.238,00 ha dan Kecamatan Paminggir seluas 651,34 ha. Tingkat
risiko banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagian besar masuk kategori sangat
rendah seluas 53.363,24 ha (59,78%) yang didominasi Kecamatan Danau Panggang,
Kecamatan Amuntai Selatan dan Kecamatan Paminggir. Flood disasters can occur because they are influenced by natural and nonnatural factors. Hulu Sungai Utara Regency is an area with a fairly high potential
for flooding because it is located in the lowlands. The purpose of this study were to
map flood-prone areas and identify flood-prone areas and risks in Hulu Sungai
Utara Regency. The method used in the analysis of flood vulnerability is the method
of scoring and weighting with the help of a geographic information system (GIS).
The flood susceptibility parameters used are rainfall, slope, land height, land use,
soil type and river buffer. The results showed that the area of North Hulu Sungai
Regency was dominated by the low category of flood susceptibility class with an
area of 41.310,67 ha (46,28%). The high and very high vulnerability classes are
mostly found in Babirik District covering an area of 4.238,00 ha and Paminggir
District covering an area of 651,34 ha. The flood risk level in Hulu Sungai Utara
Regency is mostly in the very low category, covering an area of 53.363,24 ha
(59,78%) which is dominated by Danau Panggang District, South Amuntai District
and Paminggir District.