Uji Kinerja Mesin Pangkas Rumput Rotari Tipe Dorong Bertenaga Putar Engine Brush Cutter Tipe Gendong
Abstract
Pemangkasan rumput bertujuan mendapatkan hamparan rumput yang seragam, rapat, dan merata. Mesin yang digunakan adalah mesin pangkas rumput atau dikenal dengan istilah mower. Mesin pangkas rumput tipe rotari (rotary mower) merupakan salah satu alat pemeliharaan lansekap yang banyak digunakan. Mesin potrum SRT-03 merupakan prototipe ketiga mesin pangkas rumput tipe rotari yang dikembangkan oleh mahasiswa Departemen Teknik Pertanian IPB. Kelebihan mesin potrum SRT-03 yaitu mampu memangkas rumput dengan baik, ketinggian pangkas dapat diatur, serta mampu menampung clippings (rumput hasil pangkasan) dengan baik. Kekurangan mesin potrum SRT-03 yaitu sulit dioperasikan di tempat yang jauh dari sumber listrik dan perlu mengangkat roda depan pada saat membelokkan mesin ketika dioperasikan di lapang. Brush cutter adalah mesin pangkas rumput dan semak tipe rotari yang digunakan dengan cara digendong. Mesin ini menggunakan motor bensin tipe 2 langkah (two stroke cycle). Kelebihan brush cutter adalah dapat memangkas rumput pada berbagai lokasi. Kekurangan brush cutter adalah pemangkasan pada tempat datar menghasilkan scalping (pemangkasan rumput tidak merata), tidak terdapat penampung clippings, pemangkasan rendah sulit, dan pemakaian terlalu lama menyebabkan kelelahan kerja pada operator (baik dari berat, getaran, dan kebisingan). Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari mesin potrum SRT-03 dan brush cutter, dirancanglah mesin pangkas rumput tipe rotari menggunakan engine brush cutter tipe flexible shaft sebagai sumber tenaga putar, yang selanjutnya disebut mesin potrum BBE-01. Kelebihan mesin potrum BBE-01 adalah engine dari brush cutter dapat dipasang dan dilepas dengan mudah pada mesin pangkas rumput, ringan, mudah dibawa, mudah dibelokan ketika pengoperasian di lapang, ketinggian pemangkasan rumput dapat diatur, hasil pemangkasan dapat dilakukan di lahan rumput yang datar dan tidak datar, dan memiliki penampung clippings. Penelitian bertujuan untuk menguji kinerja mesin potrum BBE-01, lalu dibandingkan dengan mesin potrum SRT-03, pabrikasi, dan brush cutter. Selain itu, mengetahui juga tingkat getaran dan kebisingan mesin potrum BBE-01. Prosedur penelitian dibagi beberapa tahap yaitu persiapan mesin potrum BBE-01 beserta alat ukurnya, persiapan lapangan rumput Bermuda Tiff Way 146 dan rumput Gajahan, proses pengujian yang meliputi : 1) pengukuran ketinggian rumput sebelum dan sesudah pemangkasan, 2) pengukuran densitas rumput, 3) pengukuran kadar air rumput, 4) kinerja mesin pangkas rumput, 5) pengukuran getaran, dan 6) pengukuran kebisingan. Pola pemangkasan yang digunakan ada lima yaitu pola kontinyu, pola headland, pola maju mundur, pola sirkuit dari tengah ke pinggir lapangan, dan pola sirkuit dari pinggir ke tengah lapangan. Mesin yang akan diuji kinerjanya adalah mesin potrum BBE-01. Kinerja mesin yang diukur adalah lebar pemangkasan (l), kecepatan maju pemangkasan (V), luas areal yang dipangkas (A), waktu kerja pemangkasan (Wk), dan kualitas hasil pemangkasan. Hasil uji kinerja pada lapangan rumput bermuda Tiff Way 146 yaitu untuk pola kontinyu mempunyai nilai KLT 334.8m2/jam, KLE 244.8m2/jam, dan efisiensi lapang 73.12%. Pola headland mempunyai nilai KLT 486m2/jam, KLE 259.2m2/jam, dan efisiensi lapang 53.33%. Pola maju mundur mempunyai nilai KLT 230.4m2/jam, KLE 190.8m2/jam, dan efisiensi lapang 82.81%. Pola sirkuit dari tengah ke pinggir mempunyai nilai KLT 381.6m2/jam, KLE 190.8m2/jam, dan efisiensi lapang 50%. Pola sirkuit pinggir ke tengah mempunyai nilai KLT 594m2/jam, KLE 409.2m2/jam, dan efisiensi lapang 68.88%. Jika dibandingkan dengan mesin potrum SRT-03 dan pabrikasi, hasil uji kinerja mesin potrum BBE- 01 memiliki kinerja yang lebih baik. Pola pemangkasan yang terbaik untuk rumput Tiff Way 146 dengan mesin potrum BBE-01 adalah pola kontinyu. Pada lapangan rumput gajahan, pola yang digunakan adalah pola kontinyu. Tujuannya adalah ingin melihat apakah pola pemangkasan terbaik pada rumput bermuda Tiff Way 146 sama baiknya jika digunakan pada rumput gajahan. Hasil uji kinerja lapangan rumput gajahan mempunyai nilai KLT 406.8m2/jam, KLE 223.8m2/jam, dan efisiensi lapang 54.86%. Jika dibandingkan dengan brush cutter, kinerja mesin pangkas BBE-01 kurang baik, karena memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah. Pengujian lainnya adalah pengujian getaran dan kebisingan mesin potrum BBE-01. Pengujian getaran dilakukan pada kemudi mesin potrum BBE-01. Tujuan untuk mengetahui waktu yang dianjurkan pada penggunaan mesin potrum BBE-01. Waktu yang dianjurkan pada penggunaan mesin potrum BBE-01 untuk setiap pola pemangkasan di rumput bermuda Tiff Way 146 dan gajahan rata-rata kurang dari 15 menit (0.25 jam). Efek yang dirasakan jika terlalu lama memakai mesin potrum BBE-01 adalah keluhan pegal-pegal, rasa lelah yang terkadang diiringi pusing dan kram pada tangan. Engine brush cutter pada mesin potrum BBE-01 berada di bagian kemudi sehingga letaknya tidak jauh dari operator. Oleh karena itu apabila arah angin berlawanan dengan arah pemangkasan maka gas buang dari muffler akan terhisap oleh operator. Gas buang dapat menyebabkan keracunan apabila terhisap oleh operator. Untuk menghindarinya, disarankan menggunakan masker pada saat pengoperasian Pengujian kebisingan dilakukan ketika mesin beroperasi dalam keadaan diam. Kebisingan diukur pada engine dan telinga operator dengan jarak penempatan sensor 10cm. Selain itu, dilakukan juga pengukuran kebisingan pada pada jarak 2m, 4m, 6m, 8m, 10m sesuai arah muffler. Perbandingan intensitas kebisingan pada telinga operator untuk tiap mesin yang tertinggi adalah mesin potrum BBE- 01 dan yang terendah adalah mesin potrum pabrikasi. Kebisingan yang diakibatkan engine mesin potrum BBE-01 memberikan pengaruh pada lingkungan sekitarnya. Efek langsung yang dirasakan operator pada penggunaan mesin potrum BBE-01 adalah terganggunya komunikasi pada saat pengoperasian mesin pangkas rumput, berkurangnya kemampuan mendengar, dan terkadang diiringi dengan rasa mendenging pada telinga.