Kinetika Inhibisi Ekstrak dan Fraksi Batang Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) terhadap Xantin Oksidase secara in vitro dan Profil Metabolitnya
Date
2022-07Author
Sianipar, Rut Novalia Rahmawati
Sutriah, Komar
Pradono, Dyah Iswantini
Metadata
Show full item recordAbstract
Spatholobus littoralis Hassk. (S. littoralis Hassk.), juga dikenal sebagai “Bajakah Tampala” telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Dayak untuk penyakit degeneratif tidak menular. Asam urat (gout) adalah salah satu penyakit ini dan dihasilkan oleh konsentrasi asam urat yang berlebihan dalam serum sebagai produk katalitik dari xantin oksidase (XO). Saat ini, obat sintetis yang digunakan sebagai inhibitor XO adalah allopurinol. Akan tetapi, penggunaan obat tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan ginjal. Untuk mengatasinya, masyarakat pada saat ini lebih memanfaatkan obat herbal dari ekstrak tumbuhan yang lebih aman dan efektif. Bajakah tampala telah terbukti secara saintifik mengandung senyawa fitokimia dan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menentukan daya inhibisi dan kinetika inhibisi ekstrak air dan etanol 70% maupun fraksi dari herba batang bajakah tampala secara in vitro terhadap XO serta menentukan senyawa yang diduga berperan sebagai inhibitor XO.
Batang bajakah tampala dipreparasi sehingga diperoleh simplisianya. Simplisia dianalisis kadar air, diekstrak dengan pelarut air dan etanol 70%. Masing-masing ekstrak difraksionasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, diklorometana (DCM), dan 1-butanol. Ekstrak dan fraksi teraktif kemudian dianalisis skrining fitokimia. Penentuan kondisi optimisasi XO dilakukan pada suhu 20−30 oC, pH 6−8, dan konsentrasi xantin 0,70−1,40 mM. Setelah itu, ekstrak dan fraksi dianalisis daya inhibisi terhadap XO. Ekstrak dan fraksi teraktif dilanjutkan untuk analisis kinetika inhibisinya dan penentuan profil metabolit yang terkandung dalam fraksi teraktif menggunakan liquid chromatography-mass spectrometry (LC-MS/MS).
Kadar air simplisia batang bajakah tampala adalah 5,81%±0,0827. Rendemen ekstrak etanol 70% diperoleh lebih tinggi daripada ekstrak airnya, yaitu 11,24%. Sementara itu, rendemen fraksi 1-butanol dari ekstrak etanol 70% mencapai paling tinggi di antara fraksi lainnya, yaitu 8,20%. Analisis skrining fitokimia pada simplisia, ekstrak air, dan ekstrak etanol 70% positif mengandung steroid, flavonoid, saponin, dan tannin. Kondisi optimisasi aktivitas XO dicapai pada suhu 20 oC, pH 8, dan konsentrasi xantin 1,40 mM. Nilai IC50 ekstrak etanol 70% adalah 224,14±8,62 mg/L, sedangkan ekstrak air adalah 348,83±4,85 mg/L. Fraksi 1-butanol dari ekstrak etanol 70% dan ekstrak air merupakan fraksi paling aktif, dengan IC50 116,91±3,51 mg/L dan 137,15±5,00 mg/L, secara berurutan. Ekstrak air, ekstrak etanol 70%, dan kedua fraksi teraktif mengikuti kinetika inhibisi kompetitif dengan masing-masing konsentrasi 400, 300, dan 200 mg/L. Senyawa penciri dalam kedua fraksi teraktif adalah piscidic acid, (15Z)-9,12,13-Trihydroxy-15-octadecenoic acid, formononetin. methylmalonic acid, dan DL-malic acid.