Analisis Tingkat Kebauan dalam Udara Ambien untuk Menentukan Skala Gangguan Lingkungan
Abstract
Sebagian masyarakat merasakan kehadiran bau yang mengganggu meskipun konsentrasi baunya tidak melanggar Kepmen LH No. 50 Tahun 1996. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi senyawa kebauan dalam udara ambien, menentukan skala kebauan berdasarkan konsentrasinya dalam udara ambien, dan merancang bangun alat reduksi konsentrasi gas kebauan. Pengujian dilakukan dengan pengukuran konsentrasi gas kebauan dan skala hedonisme panelis menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi lima (5) parameter gas, yaitu amonia, metil merkaptan, hidrogen sulfida, metil sulfida, dan stirena di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Kabupaten Magetan dan bak kompos Kota Bogor berada di bawah baku mutu. Semakin dekat titik lokasi pengukuran dengan sumber bau, kesan bau yang dirasakan semakin kuat. Hubungan antara konsentrasi gas dan skala hedonisme pada parameter amonia, yaitu sangat kecil, seperti terlihat dari koefisien koefisien determinasi (R2) sebesar 0,2189 di LIK Magetan dan 0,0476 di sekitar bak kompos. Nilai rata-rata skala hedonisme bau tinja dan bangkai masing-masing sebesar -3,0 dan -3,2. Nilai skala hedonisme bau tersebut dapat direduksi menggunakan biofilter. Efisiensi reduksi biofilter untuk reduksi bau ikan busuk sebesar 35%, bau kotoran kambing sebesar 70%, bau limbah kompos sebesar 82%, dan bau bangkai ayam sebesar 47%. Some people feel disturbing odour although the smell concentration does not violate the Minister of Environment Decree No. 50 of 1996. This study aims to measure and analyze the odorous compound’s concentration and several types of odour sources in ambient air, determine an odor scale based on its concentration in ambient air, and design odour gas concentration reduction device. The test carried out by measuring odorous gases’s concentration and hedonism scale questionnaire by panelists. The results concentration of five gas parameters, namely ammonia, methyl mercaptan, hydrogen sulfide, methyl sulfide, and styrene in the small industrial environment (LIK) of Magetan Regency and compost bins in Bogor City is below the quality standard. The odour smell stronger when measurement is closer to the source. The relationship between gas concentration and hedonism scale on ammonia parameter is very least as seen from coefficient of determination (R2) of 0.2189 (LIK Magetan) and 0.0476 (compost bin). The hedonism scale’s average of feces and carcasses odour was -3,0 and -3.2. The odor hedonism scale can be reduced using a biofilter. Biofilter’s reduction efficiency on rotten fish odour is 35%, goat manure odour is 70%, compost waste is odour 82%, and chicken carcass odour is 47%.