Manajemen Suku Bunga Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Bogor
Abstract
Kondisi perekonomian dunia saat ini tengah menghadapi krisis global, terutama bidang perbankan. Terjadinya inflasi memaksa suku bunga SBI terus naik, sehingga terjadi perubahan suku bunga kredit bank. Bagi bank, perubahan tersebut diikuti dengan perubahan beban biaya dana (cost of fund), rasio kredit bermasalah non performing loan (NPL) dan margin bank. Bank harus dapat mengelola suku bunga dengan baik, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimal. Dimana penetapan suku bunga yang baik didasarkan oleh faktor-faktor yang digunakan dalam penentuan lending rate. Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya telah mengukir prestasi dalam usaha pembangunan di segala bidang di Indonesia. Perjalanan panjang yang pada akhirnya membawa misi yang harus diemban, yaitu sebagai bank penyedia dana untuk tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tujuan dari penelitian ini (1) Menganalisis pengaruh perubahan suku bunga kredit terhadap laba pada BTN cabang Bogor; (2) Menganalisis pengaruh perubahan suku bunga DPK terhadap laba pada BTN cabang Bogor; (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan suku bunga kredit pada BTN cabang Bogor; (4) Menganalisis pengaruh suku bunga kredit, suku bunga DPK dan spread terhadap laba pada BTN cabang Bogor. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dari hasil wawancara dan sekunder dari studi pustaka, serta yang diperoleh dari perusahaan berupa laporan keuangan. Analisis kuantitatif menggunakan regresi linier sederhana dan berganda dengan alat pengolah data MINITAB 14. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa suku bunga kredit berpengaruh secara nyata terhadap laba dengan koefisien determinasi 99,6%. Setiap kenaikan suku bunga kredit 1% mengakibatkan laba meningkat Rp. 414 ribu dan pengaruh suku bunga DPK terhadap laba menunjukan bahwa setiap peningkatan suku bunga DPK 1% mengakibatkan laba mengalami peningkatan Rp. 1,74 juta. Dengan analisis regresi linier berganda ditunjukan faktor penentu suku bunga berpengaruh secara nyata terhadap laba adalah COLF dengan koefisien determinasi 99,5%, dimana setiap peningkatan COLF 1% mengakibatkan laba meningkat Rp. 9,932 miliar. Analisis komponen utama untuk hubungan suku bunga kredit, suku bunga DPK dan spread menunjukan bahwa setiap peningkatan suku bunga kredit 1% mengakibatkan laba meningkat Rp. 139 ribu, jika suku bunga DPK dinaikan 1% maka laba meningkat Rp. 586 ribu dan jika spread dinaikan 1%, maka laba meningkat Rp. 3,170 miliar.
Collections
- UT - Management [3476]