Penyimpanan Tomat Beef (Solanum lycopersicum) dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi dan Penyerap Etilen Menggunakan Kalium Permanganat
Abstract
Tomat beef merupakan salah satu komoditas holtikultura yang mudah rusak (perishable) dan memiliki umur simpan yang relatif singkat. Untuk memperpanjang masa simpan tomat dapat dilakukan dengan cara menghambat produksi etilen dengan bahan penyerap etilen, salah satunya adalah menggunakan kalium permanganat (KMnO4) dan silika gel. Penelitian ini bertujuan mengkaji laju respirasi tomat pada penyimpanan dingin dan pengaruh penyerap etilen terhadap mutu buah tomat beef dalam kemasan film plastik. Bahan utama yang digunakan adalah tomat beef fase panen pink dengan warna merah 30-60% yang dikemas dalam wadah styrofoam dan plastik polietilen. Penyerap etilen yang digunakan adalah kalium permanganat (KMnO4) dengan konsentrasi 1000 ppm, 2500 ppm, dan kontrol. Buah disimpan pada suhu 5oC, 10oC, dan suhu ruang. Pengamatan mutu dilakukan setiap lima hari selama 30 hari meliputi laju respirasi, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, warna, dan kadar air. Laju respirasi diukur dengan metode tertutup pada stoples 3300 ml dan berat sampel 700g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju respirasi tomat beef dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Semakin tinggi suhu penyimpanan semakin tinggi laju respirasi. Laju respirasi tomat beef pada suhu 5oC, 10oC dan suhu ruang (28oC) berturut-turut 1.37 ml/kg.jam, 2.72 ml/kg.jam, dan 6.93 ml/kg.jam untuk laju produksi CO2 dan laju konsumsi O2 tomat beef berturut-turut 2.56 ml/kg.jam, 3.27 ml/kg.jam, 7.63 ml/kg.jam. Penyimpanan tomat beef pada suhu 5°C mengalami chilling injury pada hari penyimpanan ke-7, penyimpanan dengan suhu ruang 28oC hanya mampu mempertahankan mutu buah selama 19 hari karena terdapat jamur pada mahkota buah. Penyimpanan tomat beef pada suhu 10°C mampu mempertahankan mutu buah tomat hingga 22 hari. Penyimpanan tomat beef dalam kemasan atmosfer termodifikasi pada suhu 10oC dengan penambahan penyerap etilen (KMnO4 dan silika gel) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pengemasan tanpa pemberian perlakuan dalam menghambat perubahan persentase susut bobot, perubahan warna, dan perubahan nilai total padatan terlarut buah tomat. Perbedaan konsentrasi penyerap etilen 1000 ppm, 2500 ppm, dan kontrol memberikan pengaruh nyata terhadap persentase susut bobot, perubahan warna, dan nilai total padatan terlarut buah tomat beef tetapi tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap nilai kekerasan dan kadar air. Secara keseluruhan penggunaan bahan penyerap etilen dengan konsentrasi 2500 ppm memberikan hasil yang lebih baik dengan persentase susut bobot sebesar 0.40%, kekerasan 1.76 kgf, perubahan warna dengan nilai L, a, dan b sebesar 52.21, 13.48, dan 18.65 dengan kadar air 94.82% dan mampu mempertahankan kesegaran buah tomat beef hingga penyimpanan hari ke-30.