Aplikasi Sinbiotik dengan Monospesies dan Multispesies Probiotik untuk Pencegahan Infeksi Vibrio parahaemolyticus pada Udang Vaname.
Abstract
Salah satu kendala dalam budidaya udang vaname adalah serangan penyakit bakterial yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus. Aplikasi sinbiotik yang merupakan kombinasi probiotik dan prebiotik dapat menjadi alternatif untuk pencegahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian sinbiotik dengan monospesies dan multispesies probiotik untuk pencegahan infeksi V. parahaemolyticus pada udang vaname. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan kontrol negatif (tanpa sinbiotik + tanpa diuji tantang), kontrol positif (tanpa sinbiotik + diuji tantang), LpM (L. plantarum + mannanoligosakarida), BcM (B. cereus + mannanoligosakarida), LpBcM (L. plantarum + B. cereus + mannanoligosakarida). Udang vaname yang digunakan memiliki bobot awal 0,55±0,01 g, dipelihara selama 40 hari, kemudian diuji tantang selama 7 hari dengan bakteri V. parahaemolyticus pada dosis LD50 kecuali kontrol negatif. Parameter yang diamati selama penelitian meliputi tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, total haemocyte count, aktivitas fagositik, aktivitas respiratory burst, aktivitas phenoloxidase, dan differential haemocyte count. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian sinbiotik dengan monospesies dan multispesies probiotik mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan, respons imun, dan resistansi udang vaname terhadap infeksi V. parahaemolyticus dengan hasil terbaik pada perlakuan sinbiotik dengan multispesies probiotik.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]