Penggunaan Minyak Ikan Lemuru sebagai Pengganti Minyak Kelapa Sawit dalam Ransum terhadap Performa Ayam Broiler
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan minyak ikan lemuru sebagai pengganti minyak kelapa sawit dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 200 ekor day old chick (DOC) broiler strain Ross yang dibagi dalam 4 perlakuan dan 5 ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan P0 = ransum mengandung minyak kelapa sawit 3% dan minyak ikan lemuru 0%, P1 = ransum mengandung minyak kelapa sawit 2% dan minyak ikan lemuru 1%, P2 = ransum mengandung minyak kelapa sawit 1% dan minyak ikan lemuru 2%, P3 = ransum mengandung minyak kelapa sawit 0% dan minyak ikan lemuru 3%. Peubah yang diukur adalah konsumsi pakan, bobot badan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas, dan income over feed and chick cost (IOFCC). Data penelitian dianalisis varian (ANOVA), hasil yang signifikan (P<0,05) diuji lanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan (P<0,05) dalam menurunkan konversi pakan periode starter dengan taraf penggunaan minyak ikan lemuru yang lebih tinggi, meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan konversi pakan periode finisher dengan taraf penggunaan minyak ikan lemuru yang lebih rendah, namun tidak berpengaruh siginfikan (P>0,05) terhadap performa ayam broiler yang dipelihara selama 35 hari. Simpulan penggunaan minyak ikan lemuru sebanyak 3% dapat memperbaiki efisiensi pakan periode starter, namun perbedaan imbangan minyak kelapa sawit dan minyak ikan lemuru sebanyak 3% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap performa ayam broiler yang dipelihara selama 35 hari. The aim of this research was to evaluate the use of lemuru fish oil as palm oil substitution in ration on broiler performance. This research used 200 Ross broilers day old chick (DOC) is divided into 4 treatments and 5 replications. This research used a completely randomized design (CRD), where the treatments level of palm oil and lemuru fish oil were respectively P0 = rations containing 3% palm oil and 0% lemuru fish oil, P1 = rations containing 2% palm oil and 1% lemuru fish oil, P2 = rations containing 1% palm oil and 2% lemuru fish oil, P3 = rations containing 0% palm oil and 3% lemuru fish oil. The variables observed were feed intake, final body weight, body weight gain, feed conversion ratio (FCR), mortality, and income over feed and chick cost (IOFCC). The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The significant result (P<0,05) were followed by Duncan test. The results showed a significant effect (P<0.05) in decreasing FCR in the starter period with a higher level of use of lemuru fish oil, increasing body weight gain and decreasing FCR in the finisher period with a lower level of use of lemuru fish oil, but the treatments did not significantly effect (P>0.05) on performance broiler during the age of 35 days. The conclusion of this study was the use of 3% lemuru fish oil can improve FCR in the starter phase, but the different level of palm oil and lemuru fish oil until 3 % in broiler rations does not affect on broiler performance during the age of 35 days.