Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon
Abstract
Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah anemia pada ibu hamil yang merupakan penyebab tingginya angka kematian dan berat bayi lahir rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Kecamatan Gegesik. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang melibatkan total subjek sebanyak 99 ibu hamil, yakni 51 ibu hamil anemia dan 48 ibu hamil non anemia. Tingkat kecukupan energi, protein, dan zat besi semua subjek umumnya berada pada kategori defisit. Frekuensi konsumsi pangan enhancher zat besi lebih tinggi pada ibu hamil normal, sedangkan frekuensi konsumsi inhibitor zat besi lebih tinggi pada ibu hamil anemia. Sebagian besar ibu hamil memiliki jarak kehamilan dan paritas tidak beresiko. Status gizi kurang lebih tinggi pada kelompok ibu hamil anemia. Hasil uji bivariat dengan menggunakan Spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif antara usia kehamilan dan frekuensi konsumsi kopi dengan kadar Hb. Selain itu, terdapat hubungan signifikan positif antara frekuensi konsumsi daging sapi/kambing dengan kadar Hb ibu hamil. Hasil analisis multivariat menunjukkan ibu hamil yang mengonsumsi daging sapi/kambing <1 kali/bulan memiliki risiko 2,79 kali mengalami anemia dan ibu hamil yang mengonsumsi daging ayam <3 kali/minggu memiliki risiko 2,39 kali mengalami anemia. One of the nutritional problems in Indonesia is anemia in pregnant women which is a high maternal mortality rate. This study aims to analyze the factors associated with anemia in pregnant women at Gegesik Cirebon Regency. The research design with cross-sectional study. This study used secondary data with subjects of 99 pregnant women, consist of 51 anemic pregnant women and 48 non-anemic pregnant women. The level of energy, protein, and iron sufficiency is generally in defisit category. The frequency consumption of iron enhancher is higher in non-anemic pregnant women, while the frequency consumption of inhibitor iron is higher in anemic pregnant women. Most of pregnant women have pregnancy intervals and parity is not at risk. Underweight nutritional status is higher in the group of anemic pregnant women. The results of bivariate test using Spearman showed that there was a significant negative relationship betweet gestational age and frequency of coffee consumption with Hb levels. There is a significant positive relationship between the frequency of consumption meet/lamb with Hb levels of pregnant women. The results of multivariate analysis showed This study showed meat/lamb consumption less than one times per month associated with increased of the risk of anemic by 2,79 times and chicken consumption less than third time per weeks associated with anemic by 2,39 times compared with pregnant women with third time per weeks.
Collections
- UT - Nutrition Science [2987]