Aktivitas Antioksidan, Antibakteri dan Toksisitas Ekstrak Kulit Batang Pohon Kesambi Scheleichera oleosa
Date
2019-08-30Author
Sari, Puspita
Sugita, Purwantiningsih
Santoso, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesambi merupakan keluarga Sapindaceae yang terdistribusi luas di seluruh Asia Tenggara dan memiliki berbagai aktivitas biologis. Kesambi oleh Masyarakat Bali dan Madura biasa digunakan sebagai obat kulit, radang telinga, eksem, kudis, koreng, dan infeksi kulit yang terluka. Tujuan Penelitian ini adalah mengisolasi dan mengkarakterisasi komponen senyawa kulit batang kesambi. Assay yang dilakukan adalah pengujian antioksidan menggunakan metode 2,2-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli ditentukan dengan metode difusi agar, dan uji toksisitas dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebagai objek pengamatan.
Kulit batang kesambi diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 96 %, ekstrak kasar metanol difraksionasi dengan n-heksana dan etil asetat. Ekstrak kasar dan ketiga fraksi (fraksi n-heksana, etil asetat, dan residu metanol) berpotensi sebagai agen antioksidan, antibakteri, dan toksisitas, hanya fraksi n-heksana yang tidak berpotensi sebagai agen antibakteri
Semua ekstrak dan fraksi menunjukkan aktivitas antioksidan, di mana fraksi residu metanol menunjukkan aktivitas tertinggi dengan nilai IC50 3.06 ± 0.29 ppm. Fraksi n-heksana tidak memiliki aktivitas hambat antibakteri, sedangkan fraksi dan ekstrak kasar menunjukkan aktivitas hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus tapi tidak untuk bakteri Eschericia coli, fraksi etil asetat memiliki aktivitas hambat antibakteri yang lebih besar dibanding yang lain dengan daya hambat sebesar 0.40 mm. Sedangkan pada uji toksisitas fraksi residu metanol memiliki aktivitas toksistas yang tinggi dengan nilai LC50 sebesar 2.22 ppm.