Jasa Polinasi Tiga Spesies Lebah Tanpa Sengat (Apidae: Meliponinae) pada Tanaman Okra Hijau (Abelmoschus esculentus).
Date
2022-03-21Author
Djakaria, Kartika Marta
Atmowidi, Tri
Priawandiputra, Windra
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyerbukan oleh serangga dilaporkan menghasilkan kualitas dan kuantitas
hasil panen yang lebih baik pada berbagai spesies tanaman. Lebah liar, termasuk
lebah tanpa sengat dilaporkan efektif dan efisien dalam penyerbukan buah okra
(Abelmoschus esculentus L.). Namun, laporan mengenai penyerbukan okra oleh
lebah tanpa sengat lokal Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian
ini bertujuan membandingkan aktivitas kunjungan tiga spesies lebah tanpa sengat
(Heterotrigona itama, Tetragonula laeviceps, dan T. clypearis) dan pengaruhnya
terhadap kualitas dan kuantitas buah tanaman okra. Morfologi bunga okra dan
waktu anthesis diamati dalam penelitian ini. Empat kurungan yang terbuat dari
kassa masing-masing berisi 50 tanaman okra digunakan sebagai perlakuan yaitu, 50
tanaman dalam kurungan kassa sebagai kontrol, penambahan lebah H. itama,
penambahan lebah T. laeviceps, dan penambahan T. clypearis. Pengamatan
aktivitas kunjungan lebah dilakukan di dalam kurungan. Hasil panen okra dari
masing-masing perlakuan kemudian dibandingkan. Hasil pengamatan
menunjukkan tanaman okra berbunga pada hari ke 50-54 setelah tanam dan mulai
mekar pada pukul 06.00-06.30. Heterotrigona itama merupakan spesies lebah tanpa
sengat yang memiliki ukuran tubuh terbesar dibandingkan spesies T. clypearis dan
T. laeviceps dengan ukuran tubuh masing-masing 6,19±0,17 mm, 3,81±0,14 mm,
dan 3,55±0,09 mm. Terdapat korelasi negatif antara aktivitas dan durasi kunjungan
pada tiga spesies lebah tanpa sengat. Studi ini juga menunjukkan bahwa
penyerbukan oleh tiga spesies lebah tanpa sengat mampu meningkatkan panjang
polong, lebar, bobot, jumlah biji, dan persentase pembentukan buah. Penyerbukan
oleh tiga spesies lebah tanpa sengat tidak memengaruhi konsentrasi flavonoid dan
perkecambahan biji. Lebah tanpa sengat asli Indonesia merupakan polinator okra
yang baik dan ramah lingkungan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas polong.