Karakteristik Marka Genetik DNA Mitokondria Sebagai Acuan Konservasi Genetik Harimau Sumatera
Abstract
Harimau Sumatera merupakan satu-satunya subspesies harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia dan saat ini keberadaannya terancam punah. Dengan mengetahui status genetik dan keragaman genetik suatu populasi dapat dirancang suatu program konservasi untuk menghindari kepunahan dan membantu pengembangan rencana pengelolaan kelangsungan hidupnya (Damayanti 2007). Pengkajian keragaman genetik melalui penandaan molekuler menggunakan Deoxyribonucleic Acid (DNA), baik dari DNA inti dan DNA mitokondria (mtDNA) akan mengungkapkan perbedaan dengan lebih teliti dalam membedakan intra dan interspesies yang menyangkut tentang struktur, komposisi, dan organisasi genom pada tingkat DNA (Duryadi 1994). Cytochrome b (Cyt. b) merupakan fragmen di dalam genom yang biasa digunakan untuk mengetahui hubungan spesies dari genus atau famili yang sama. Sedangkan daerah Displacement loop (D-loop) biasa digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan sampai tingkatan intraspesies karena dua domainnya yaitu HVS-I (Hypervariable Segments I) dan HVS-II memiliki mutasi yang tinggi (Widayanti 2006). Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menganalisis keragaman genetik berdasarkan marka genetik daerah Cyt. b parsial dan daerah D-loop bagian HVS-I pada Harimau Sumatera; dan (2) Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar individu Harimau Sumatera dan antar subspesies Harimau Sumatera dengan subspesies harimau lainnya di dunia.