Analisis Pengaruh Larutan Asam Sulfat dan Suhu Hidrolisis Terhadap Produksi Bioetanol Dari Daun Tebu
Abstract
Bioetanol merupakan bioenergi yang dapat diperbarui, sedikit polusi, dan dapat diproduksi dari bahan-bahan yang mengandung gula dan pati seperti jagung, kentang, gandum, tebu, molases dan yang lainnya. Sementara itu, penggunaan lahan pertanian untuk memproduksi tanaman bioenergi akan bersaing dengan budidaya tanaman pangan. Salah satu biomassa yang dapat dipertimbangkan sebagai feedstock energi adalah limbah pertanian daun tebu. Limbah daun tebu mengandung selulosa cukup tinggi yang dapat dikonversi menjadi gula yang kemudian difermentasi menjadi etanol atau bioetanol generasi kedua. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Kadar H2SO4 yang sesuai digunakan untuk Pembuatan Bioetanol dan juga mengetahui suhu ideal dalam Hidrolisis Bioethanol. Suhu yang digunakan pada proses hidrolisis yaitu 75oC, 90oC, dan 100oC dan konsentrasi asam sulfat yang digunakan yaitu 1 M, 1.5 M, dan 2 M. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar etanol yang terbesar yaitu 93% dengan suhu hidrolisis 100oC dan konsentrasi asam sulfat 2 M hal ini membuktikan bahwa kenaikan suhu dan konsentrasi asam sulfat mempengaruhi nilai dari kadar etanol yang dihasilkan.