Potensi Limbah Penyulingan Minyak Atsiri Biji Pala dan Gagang Cengkeh sebagai Bahan Baku Biobriket
Abstract
Penyulingan minyak atsiri biji pala dan gagang cengkeh dapat menghasilkan
limbah padat hingga 89,58% dari total keseluruhan bahan baku yang diolah.
Dengan jumlah sebanyak itu limbah penyulingan biji pala dan gagang cengkeh
berpotensi menimbulkan masalah lingkungan. Salah satu cara pemanfaatan limbah
tersebut adalah dengan cara mengkonversi limbah tersebut menjadi briket
biomassa (biobriquette). Briket yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi bagi kegiatan industri penyulingan itu sendiri atau dimanfaatkan
sebagai bahan bakar rumah tangga oleh masyarakat sekitar lokasi industri. Tujuan
dari penelitian ini adalah membuat briket limbah minyak atsiri biji pala dan gagang
cengkeh serta menguji performa briket biomassa yang dihasilkan sebagai bahan
bakar. Briket limbah minyak atsiri biji pala dan gagang cengkeh berupa ampas pala
dibuat dengan komposisi perekat 1:0,625 ; 1:0,75 ; 1:1 dan 1:1,25, arang cangkang
pala dibuat dengan komposisi perekat 1:0,75 ; 1:0,825 ; 1:1 dan 1:1,25 dan arang
gagang cengkeh dibuat dengan komposisi perekat 1:0,5 ; 1:0,625 ; 1:0,75 dan 1:1.
Hasil terbaik diperoleh briket arang cangkang pala dengan komposisi bahan dan
perekat 1 : 1. Briket ini memiliki kadar air 6,64%, kadar abu 3,31% dan nilai kalor
5497 kal/gram, sehingga telah memenuhi persyaratan SNI 1/6235/2000 tentang
briket sebagai bahan bakar. Pembuatan briket dari bahan limbah penyulingan
minyak atsiri biji pala dan gagang cengkeh berpotensi mengurangi penggunaan
bahan bakar padat sebanyak 30,2% pada industri minyak atsiri biji pala dan gagang
cengkeh.