Estimasi Dampak Income Shock Terhadap Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Kota dan Kabupaten Bekasi
Abstract
Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 mengakibatkan terganggunya berbagai aktivitas di masyarakat. Pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada PHK dan terhambatnya aktivitas pekerja informal sehingga berpotensi mengakibatkan perubahan pendapatan secara drastis pada masyarakat yang berpotensi memengaruhi konsumsi pangannya secara kuantitas dan kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi perubahan pola konsumsi pangan rumah tangga di Kota dan Kabupaten Bekasi berdasarkan tiga tingkat pendapatan menggunakan data sekunder SUSENAS 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga dengan tingkat pendapatan rendah adalah yang paling terdampak pola konsumsi pangannya dengan adanya income shock sebesar 10%, 20% dan 30%. Bantuan tunai dan non-tunai dari pemerintah dapat meningkatkan konsumsi energi dan protein, namun tidak mencapai konsumsi awal sebelum income shock. Bantuan tersebut dapat meningkatkan konsumsi pangan strategis, namun bantuan tersebut tidak dapat meningkatkan konsumsi sampai mencapai konsumsi awal. Bantuan non-tunai yang diberikan dalam bentuk pangan lebih berpengaruh dalam meningkatkan konsumsi pangan dari segi energi dan protein, maupun dari segi komoditas pangan strategis dibandingkan dengan bantuan tunai.
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]