Pemetaan Sebaran Polutan Nitrogen Dioksida (NO2) Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai
Abstract
Kota Dumai merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang memiliki kasus
kebakaran hutan dan lahan yang tinggi. Kebakaran hutan dan lahan akan berdampak
buruk pada kualitas udara apabila tidak dilakukan penanggulan yang baik. Oleh
karena itu perlu dilakukannya peninjauan lebih lanjut terkait pencemaran udara
terutama yang disebabkan oleh polutan NO2 dengan menggunakan metode yang
terukur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemetaan sebaran polutan
Nitrogen Dioksida (NO2) akibat kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai yang
terjadi pada tahun 2019. Metode yang digunakan adalah penginderaan jauh dengan
menggunakan data Ozone Monitoring Instrument (OMI) NO2 dan data curah hujan
yang didapatkan dari satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM).
Prosedur penelitian dimulai dengan pengumpulan dan pengolahan data. Kemudian
dilakukan pembagian periode analisis berdasarkan pola curah hujan bulanan,
analisis sebaran polutan NO2 menjadi 4 periode, dan visualisasi menggunakan
software ArcGis. Konsentrasi NO2 di Kota Dumai pada tahun 2019 berada pada
rentang 28 – 39 µg/m3 dan masih berada dibawah baku mutu sebesar 150 µg/m3.
Curah hujan dan konsentrasi NO2 memiliki korelasi yang negatif, dimana
konsentrasi NO2 akan tinggi pada saat curah hujan rendah. Dumai City is one of the areas in Riau Province that has high cases of forest and
land fires. Forest and land fires will have a negative impact on air quality if good
management is not carried out. Therefore, it is necessary to conduct a further review
related to air pollution, especially those caused by NO2 pollutants using measured
methods. The purpose of this study was to find out the mapping of the distribution
of Nitrogen Dioxide (NO2) pollutants due to forest and land fires in Dumai City that
occurred in 2019. The method used was remote sensing using Ozone Monitoring
Instrument (OMI) NO2 data and rainfall data obtained from Tropical Rainfall
Measuring Mission (TRMM) satellite. The research procedure begins with data
collection and processing. Then the analysis period is divided based on monthly
rainfall patterns, analysis of NO2 pollutant distribution into 4 periods, and
visualization using ArcGIS software. The concentration of NO2 in Dumai City in
2019 was in the range of 28 – 39 g/m3 and was still below the quality standard of
150 g/m3. Rainfall and NO2 concentration have a negative correlation, where NO2
concentration will be high when rainfall is low.