Kajian Ulang Taksonomi Beberapa Jenis Biophytum (Oxalidaceae)
Date
2021Author
Herjayanti, Nur
Sulistyaningsih, Yohana
Megia, Rita
Hartana, Alex
Metadata
Show full item recordAbstract
Biophytum merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional di beberapa wilayah di Indonesia. Kesulitan mengidentifikasi sekumpulan koleksi Biophytum dari Jawa Barat dan Sulawesi Tengah, menunjukkan perlunya dilakukan penelitian untuk menemukan bukti taksonomi baru dalam merevisi marga Biophytum. Ciri dan sifat ciri morfologi dan anatomi Biophytum yang diamati terutama difokuskan pada ciri yang belum pernah dipergunakan sebelumnya untuk membatasi jenis-jenis Biophytum. Variasi ciri dan sifat ciri morfologi serta anatomi daun yang diamati dianalisis kemiripan dan perbedaannya. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi untuk digunakan dalam membuat kunci identifikasi jenis Biophytum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi ciri morfologi pada bentuk permukaan dan warna batang, pelipatan daun muda, ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, pola perlekatan tangkai daun tua, keberadan adanya alat perkembangbiakan vegetatif berupa geragih dan tunas adventif, warna gagang perbungaan, warna calon perbungaan pada fase inisiasi, warna dan bentuk kuncup kecil dan kuncup besar, warna mahkota, diameter bunga saat mekar, bentuk dan ukuran buah merekah, serta bentuk biji. Pada ciri anatomi ditemukan variasi keberadaan macam dan letak trikoma, letak dan ukuran stomata, serta bentuk dinding sel epidermis. Semua variasi ciri dan sifat ciri morfologi batang, daun, bunga, buah dan biji, serta juga ciri anatomi daun ternyata dapat digunakan sebagai bukti taksonomi baru untuk membedakan jenis-jenis pada marga Biophytum melalui kunci identifikasi.
Berdasarkan variasi ciri dan sifat ciri yang berhasil diungkapkan tersebut, ternyata bahwa kumpulan jenis yang diteliti ternyata terdiri atas lima jenis Biophytum yaitu, B. sensitivum, Biophytum sp. 1 dan Biophytum sp. 2 yang dikoleksi dari Sulawesi Tengah, serta B. dendroides dan B. reinwardtii yang berasal dari Jawa Barat. Biophytum is one of the sources of traditional medicinal herbs in several regions of indonesia. The difficulty in identifying collections of Biophytum from West Java and Central Celebes Province indicates that there is a need to find further taxonomic evidence for classifying species of this genus. Morphological and anatomical characters and character states hardly used in previous studies were analyzed and evaluated to find out their suitability to be used as diagnostic characters in defining each species. Information and data accumulated on the similarity and differences of morphological and leaf anatomical characters are tabulated and used to prepare an identification key.
The results showed that there are variations in morphological characters of stem color and surface texture, the folding of young leaves, the presence of wax coating on leaf surface, attachment characteristics of old petioles, the presence of vegetative propagations in the form of stolon and adventive suckers, color and shapes of various generative parts including the peduncle, initial inflorescence and flower buds, size and shape of flowers, the dehiscing fruits, and the seed shapes. Similarly, there are variations in leaf anatomical characters such as the presence, shape, and distributions of trichomes and stomata, as well as the in the shape of epidermal cell walls. In conclusion, those variations in morphology of stem, leaves, flowers, fruits, and seeds, as well as leaf anatomical characters can be used as new taxonomic evidence to distinguish species of Biophytum.
Based on the results obtained, it can be concluded that the collections studied represent five species sof Biophytum, namely B. sensitivum, Biophytum sp.1 and Biophytum sp.2 collected from Central Celebes Province, and B. dendroides and B. reinwardtii from West Java Province.