Kajian Pustaka Kecernaan in vivo Ransum Berbasis Sabut Sawit Olahan
Date
2021Author
Fajriah, Suciati
Evvyernie, Dwierra
Taniwiryono, Darmono
Metadata
Show full item recordAbstract
Tumbuhnya industri kelapa sawit berdampak pada peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah berupa sabut sawit (SS) dapat digunakan sebagai pengganti rumput dalam ransum ternak ruminansia. Sebelum diberikan ke ruminansia, SS perlu diolah secara kimiawi ataupun biologis untuk merombak ikatan lignoselulosanya agar kecernaan pakan meningkat. Kajian pustaka ini bertujuan menganalisis efisiensi pengolahan SS sebagai pakan sumber energi diamati kecernaannya di dalam rumen secara in vivo. Data pengolahan kimiawi SS diambil dari dua jurnal, internasional dan nasional, sedangkan data pengolahan biologis diambil dari skripsi. Pengolahan kimiawi (amoniasi), urea 4% dicampur dengan SS, biomassa ini digunakan sebanyak 50% dalam ransum dan diperoleh 56.47% kecernaan bahan kering (KcBK). Pengolahan biologis, SS digunakan sebagai media tanam jamur pelapuk putih (JPP) berupa Ganoderma lucidum dan Pleurotus ostreatus. Biomasanya digunakan sebanyak 15% dalam ransum, diperoleh KcBK sedikit lebih tinggi dari pengolahan kimiawi, yaitu 58.28%. Penggunaan JPP memberikan nilai tambah berupa efek yang lebih baik terhadap lingkungan dan terhadap kesehatan ternak ruminansia mengingat JPP memiliki senyawa aktif sebagai imunomodulator. The growing of oil palm industries has consequently increased the amount of waste produced. Waste in the form of palm pressed fiber (PPF) which can be used as substitute for grass in ruminant rations. Before being given to ruminants, PPF needs to be treated chemically or biologically to break down its lignocellulosic bonds to increase digestibility. This literature review aims to analyze the efficiency of processing PPF as energy feed source, observed its digestibility in the rumen in vivo. The data on chemical treatment of PPF was taken from two journals, international and national, while the data of biological treatment was taken from theses. Chemical treatment (amoniation), 4% urea was mixed with PPF, 50% of this biomass used in ration has obtained 56.47% of dry matter digestibility (DMD). Biological treatment, PPF was used as growing medium for white rot fungi (WRF), Ganoderma lucidum and Pleurotus ostreatus. The 15% biomass used in ration, the DMD obtained is slightly higher than chemical treatment, which is 58.28%. The use of JPP provides added value in the form of a better effect for environment and ruminants health considering that JPP has active compounds as immunomodulators.