Rancang Bangun Strategi Hilirisasi Agroindustri Bawang Merah
Date
2021Author
Sjafrina, Noveria
Marimin
Udin, Faqih
Anggraeni, Elisa
Metadata
Show full item recordAbstract
Strategi hilirisasi dalam pengembangan agroindustri bawang merah dapat
memberikan solusi dalam penyelesaian permasalahan bawang merah yang
kompleks dan memberikan nilai tambah saat stok bawang merah berlimpah dan
panen raya yang bersama di sentra- sentra produksi bawang merah. Penelitian ini
bertujuan untuk memetakan hilirisasi dengan sistem inovasi pelaku rantai pasok,
menganalisis rantai nilai produk hilir pasta bawang merah, analisis kelembagaan
hilirisasi dengan sistem inovasi, serta rumusan strategi hilirisasi agroindustri
bawang merah. Kebaruan yang diklaim pada penelitian ini adalah menghasilkan
peta hilirisasi dengan sistem inovasi pada pelaku rantai pasok, menghasilkan model
rantai nilai produk olahan pasta bawang merah pada segmentasi pemasaran, struktur
kelembagaan hilirisasi dengan sistem inovasi, perumusan strategi hilirisasi sebagai
alternatif kebijakan bagi pemerintah, industri dan stakeholder lainnya.
Kerangka kerja penelitian untuk menjawab tujuan tersebut dilakukan melalui
analisis situasional rantai pasok hilirisasi agroindustri bawang merah, analisis dan
desain peta rantai pasok hilir agroindustri bawang merah dengan pendekatan agent
based model dengan quadraple helix dan, analisis rantai nilai produk olahan
bawang merah yaitu pasta yang di lihat dari segmen pelanggan pada segmentasi
pasar dengan pendekatan pohon keputusan, mendesain kelembagaan dengan
pendekatan interpretative structural modelling (ISM) dan dilakukan perumusan
strategi hilirisasi agroindustri bawang merah melalui kombinasi konseptual, kondisi
terkini melalui analisis pemetaan dan model kelembagaan berbasis sistem inovasi
berbasis pada Analitic Network Process (ANP). Penelitian ini mengambil sampel
dua daerah penghasil (sentra) bawang merah terbesar di Indonesia yaitu Kabupaten
Brebes dan Cirebon.
Pemetaan rantai pasok hilir agroindustri bawang merah yang melibatkan 4
aktor yang saling bersinergis dalam pengembangan industri olahan bawang merah
yaitu petani, pemerintah, akademisi dan pihak swasta (Koperasi, Pedagang dan
UKM). Kajian model rantai nilai pada industri bawang merah pada produk pasta di
aktivitas rantai nilai fokus pada pelanggan yaitu segmentasi pasar dengan hasil usia
kisaran 25 – 51 tahun cenderung dapat menjadi potensi segmentasi pasar produk
pasta bawang.
Model desain kelembagaan hilirisasi agroindustri bawang merah yang
dihasilkan dari analisis menggunakan metode Interpretative Structural Modelling
(ISM) dengan dengan 4 elemen kunci yaitu elemen kebutuhan, elemen kendala,
elemen tujuan dan elemen pelaku/lembaga yaitu adanya koordinasi dan kolaborasi
antar aktor inovasi melalui pengembangan kemitraan dan perluasan jaringan
kerjasama dengan lembaga pendukung serta memiliki permasalahan kritis pada
perbaikan kualitas bahan baku produk olahan bawang merah.
Tiga prioritas strategi dalam pengembangan agroindustri bawang merah dari
analisis Analitic Network Process (ANP), yaitu 1) Peningkatan efisiensi dalam
rantai pasok hilir dengan integrasi aktivitas sesuai masing-masing aktor, 2)
Mendorong peningkatan supply bahan baku produk industri bawang merah, 3)
Inovasi teknologi pengolahan bawang merah. Perancangan strategi hilirisasi
pengembangan agroindustri bawang merah ini berupa integrasi elemen quadruple
helix sehingga dapat dijadikan acuan dalam penetuan kebijakan strategis rantai
pasok agroindustri bawang merah