Analisis Sebaran SO2 Pada Musim Wabah Covid-19 Menggunakan Satelit Aura Di Wilayah Jabodetabek
Abstract
Jabodetabek area is the area with the highest population in Indonesia. The
high activity affects the air quality of the Jabodetabek Area, one of the reasons for
the change in air quality is the large use of fossil energy that produces pollutants
that are harmful to human health, one of which is SO2. Since it was announced on
March 2, 2020, the number of cases of people exposed to Covid-19 continues to
increase, prompting the Jabodetabek Regional government to implement a LargeScale Social Restrictions (PSBB) policy to reduce the increase in the number of
Covid-19 cases. This study was conducted to determine the change in SO2
concentration before and during the implementation of the PSBB Satelit Aura
policy starting from 2019 and 2020. The results of this study showed a decrease in
SO2 concentration since January 2019 of 36,918 μg/m3
and at the time PSBB policy
was applied SO2 concentrations moved constantly. This can happen due to the
increase in the amount of public transportation before the PSBB policy was enacted
and the decrease in community activity at the time the PSBB policy was
implemented to reduce the use of fossil fuels that produce SO2 pollutants Wilayah Jabodetabek merupakan wilayah dengan penduduk dengan Aktivitas
tertinggi di Indonesia. Tingginya aktivitas tersebut mempengaruhi kualitas udara
Wilayah Jabodetabek, salah satu sebab terjadinya perubahan kualitas udara adalah
banyaknya penggunaan energi fosil yang menghasilkan polutan pencemar udara
seperti SO2. Sejak diumumkan pada 2 Maret 2020, jumlah kasus masyarakat
terpapar Covid-19 terus meningkat, hal tersebut mendorong pemerintah Wilayah
Jabodetabek untuk melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) untuk menekan kenaikan jumlah kasus Covid-19. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui perubahan konsentrasi SO2 sebelum dan pada saat pemberlakuan
kebijakan PSBB Satelit Aura terhitung sejak tahun 2019 dan tahun 2020. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya penurunan konsentrasi SO2 sejak Januari 2019
sebesar 36,918 µg/m3
dan pada saat kebijakan PSBB diberlakukan konsentrasi SO2
bergerak secara konstan. Hal ini dapat terjadi akibat kenaikan jumlah transportasi
umum pada sebelum kebijakan PSBB diberlakukan dan berkurangnya aktivitas
masyarakat pada saat kebjakan PSBB diberlakukan sehingga menurunkan
penggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan polutan SO2.