Strategi Pengembangan Peternakan Sapi Pedaging yang Diintegrasikan dengan Kelapa Sawit di Kabupaten Bangka Tengah
Date
2021-07-30Author
Chaniago, Rizky Amrullah
Cyrilla E.N.S.D, Lucia
Nuraini, Henny
Metadata
Show full item recordAbstract
Program pemerintah yang saat ini secara finansial menguntungkan dan
tentu pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
adalah sistem penerapan model integrasi sawit dan ternak sapi. Konsep sistem
integrasi sawit-sapi itu sendiri adalah saling memanfaatkan dari subsistem
perkebunan dan pabrik kelapa sawit dengan subsistem usaha ternak sapi sehingga
dihasilkan manfaat ganda.
Perkembangan usaha peternakan sapi pedaging dengan perkebunan kelapa
sawit ini diharapkan mampu menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat peternak tentunya dengan meningkatnya pendapatan. Peningkatan
antara populasi sapi pedaging dan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mendukung usaha integrasi sapi-sawit sangat potensial untuk
dijalankan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi
pengembangan usaha dengan kombinasi faktor internal dan faktor eksternal dari
usaha peternakan integrasi sapi-sawit dengan pola pemeliharaan intensif, semi
intensif dan ekstensif di Kabupaten Bangka Tengah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan matriks IFEEFE,
matriks IE, dan matriks SWOT untuk melihat kesesuaian strategi yang akan
diterapkan, serta analisis prioritas strategi menggunakan matriks QSP. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengembangan peternakan sapi pedaging
yang diintegrasikan dengan kelapa sawit dengan pola pemeliharaan intensif, semi
intensif dan ekstensif di Kabupaten Bangka Tengah berada pada kondisi Grow
and Build (tumbuh dan berkembang).
Hasil analisis SWOT dari setiap faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
dan eksternal (peluang dan ancaman) pada pengembangan peternakan sapi
pedaging yang diintegrasikan dengan kelapa sawit dengan pola pemeliharaan
intensif, semi intensif dan ekstensif di Kabupaten Bangka Tengah menghasilkan 6
strategi alternatif yaitu optimalisasi integrasi sapi lokal dengan perkebunan kelapa
sawit, mengoptimalkan sumberdaya lahan, petani, kelompok ternak serta
dukungan dari akademisi, LSM dan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas
dan pendapatan, mengoptimalkan program inseminasi buatan dan manajemen
kandang, mempertahankan dan mengembangkan peraturan gubernur tentang sapisawit
untuk melindungi kelompok peternak serta meningkatkan produktivitas,
skala usaha dan kesejahteraan petani-peternak, meningkatkan peran dari petani
dan peternak berpengalaman untuk mengoptimalkan sumberdaya yang telah ada
agar pengembangan strategi integrasi sapi-sawit dapat terarah dan membuat
seminar, penyuluhan dan pelatihan kepada petani-peternak dengan penyuluh
peternakan serta pemerintah untuk peningkatan kualitas dan jaminan pemasaran
produk.
Hasil analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) strategi
alternatif prioritas utama yang terpilih dengan bobot penilaian paling tinggi pada
pola pemeliharaan intensif adalah mempertahankan dan mengembangkan program
dari peraturan gubernur tentang sapi-sawit untuk melindungi kelompok peternak
serta meningkatkan produktivitas, skala usaha dan kesejahteraan petani-peternak
dengan nilai TAS sebesar 5,214. Sedangkan pada pola pemeliharaan semi intensif
strategi alternatif prioritas utama yang terpilih yaitu mengoptimalkan sumberdaya
lahan, petani, kelompok ternak serta dukungan dari akademisi, LSM dan
pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dengan nilai TAS
sebesar 5,605 dan pada pola pemeliharaan ekstensif strategi alternatif prioritas
utama yang terpilih sama halnya dengan pola pemeliharaan semi intensif yaitu
mengoptimalkan sumberdaya lahan, petani, kelompok ternak serta dukungan dari
akademisi, LSM dan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan
pendapatan dengan nilai TAS sebesar 5,370.
Collections
- MT - Animal Science [1148]