Perbandingan Metode Regresi Fungsional dan Regresi Komponen Utama Fungsional untuk Menduga Kadar Glukosa Darah pada Alat Non-Invasif.
Abstract
Pada tahapan analisis dalam pemodelan, permasalahan yang sering terjadi
adalah jumlah peubah bebas lebih banyak daripada banyaknya pengamatan. Jika
jumlah peubah bebas lebih besar daripada banyaknya pengamatan, estimasi model
atau parameter tidak dapat diselesaikan dengan mudah dan memungkinkan adanya
multikolinieritas atau hubungan antara peubah. Multikolinearitas dapat
menyebabkan model prediksi yang kurang akurat karena ketelitian dari dugaan
parameter yang sangat rendah. Salah satu metode untuk mengatasi hal ini adalah
dengan melakukan transformasi pada data. Regresi Fungsional (RF) merupakan
salah satu metode yang dapat digunakan. Konsep dari Regresi Fungsional adalah
dengan mengestimasi parameter beta menggunakan eskpansi linier basis fungsi
antara lain basis polinomial, basis B-spline dan basis Fourier. Metode lain yang
dapat digunakan adalah Regresi Komponen Utama Fungsional (RKUF). Pada
prinsipnya RKUF menganalisis data fungsional dengan cara kerja yang sama
dengan Regresi Komponen Utama (RKU).
Pada penelitian ini, data yang digunakan memiliki peubah bebas yang lebih
banyak dibandingkan dengan banyaknya pengamatan. Data penelitian ini
merupakan hasil keluaran spektroskopi berupa nilai residu intensitas yang
kontinu. Data yang berbentuk kurva atau fungsi atau biasa disebut data fungsional
memerlukan penanganan yang berbeda dengan data pada umumnya. Diperlukan
beberapa pendekatan dalam peringkasan data dugaan kadar glukosa darah,
sehingga nilai dugaan yang diperoleh dapat sedekat mungkin dengan kadar
glukosa darah hasil pengukuran dengan metode invasif (gold standard). Dengan
metode RF dan RKUF diharapkan dapat diperoleh hasil prediksi peubah respon
dengan nilai error yang relatif kecil jika terdapat banyak peubah bebas dengan
jumlah pengamatan yang terbatas.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model kalibrasi terbaik pada alat
pengukur kadar glukosa darah non-invasif dengan pendekatan RF dan RKUF.
Peubah bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah data hasil pengukuran
glukosa darah non-invasif dan peubah respon adalah data glukosa darah hasil
pengukuran invasif (laboratorium). Data yang digunakan adalah data primer yang
merupakan bagian dari penelitian pengembangan dan uji klinis purwarupa alat
pemantauan kadar glukosa darah secara non-invasif.
Hasil analisis data tanpa pencilan atau pada rentang data yang lebih sempit
menunjukan bahwa model RF memiliki nilai R2 terbesar yaitu 12.9%.
Berdasarkan nilai RMSE dan RMSEP pada model RF memiliki nilai yang lebih
kecil dibandingkan dengan model RKUF.