Pengujian Sistem Monitoring dan Pengaruh Tekanan Ban Traktor Roda Empat pada Pengolahan Tanah dengan Bajak Singkal
Abstract
Ban dengan tekanan yang tepat ketika traktor beroperasi menarik implemen
dapat mengurangi slip dan pemadatan tanah berlebih sehingga pekerjaan mengolah
tanah menjadi lebih efektif dan aman. Sistem pemantauan tekanan ban secara
elektronik (TPMS) diterapkan untuk mengukur tekanan ban traktor secara real time
ketika traktor mengolah tanah dengan bajak singkal. Pada penelitian ini,
pengolahan tanah dilakukan dengan tiga perlakuan tekanan ban dan empat
perlakuan kecepatan maju. Hasil pengujian menunjukkan bahwa TPMS dapat
digunakan pada traktor (Kubota L3608) dengan tingkat akurasi pengukuran ± 1-2
psi. Pengujian dilakukan di lahan dengan kadar air tanah rata-rata 43,64 % dan
tanah homogen dengan taraf 5 %. Dari pengujian didapatkan slip roda traktor rata rata tekanan ban 16 psi, 24 psi, dan 27 psi adalah 6,01 %; 6,57 % dan 7,77 %.
Tahanan penetrasi tanah akibat lintasan traktor dengan tekanan ban 16 psi, 24 psi
dan 27 psi di kedalaman 5 cm, 10 cm dan 15 cm adalah 0,77 Mpa; 0,79 Mpa dan
0,92 Mpa, 1,2 Mpa; 1,22 MPa dan 1,31 Mpa, dan 1,41-1,42 MPa. Hasil ini
menunjukkan bahwa slip dan tahanan penetrasi tanah makin besar dengan
meningkatnya tekanan ban. Pengaruh tekanan ban pada slip roda, kemudian
mempengaruhi kapasitas lapang dan efisiensi lapang namun nilainya sangat kecil.
Kecepatan maju berbanding lurus dengan draft pembajakan dan kapasitas lapang,
namun berbanding terbalik dengan slip dan efisiensi lapang traktor. Efisiensi lapang
traktor terbesar pada perlakuan tekanan udara ban 24 psi dengan kecepatan maju
L-1 yaitu 51,5 %. Efisiensi lapang traktor berkurang 6,1 % dan 8,4 % dengan
tekanan ban 16 psi dan 27 psi