Pembelajaran Spasial dan Memori serta Uji Mikrobium Usus setelah Pemberian Tempe pada Mencit (Mus musculus).
Date
2021Author
Wulandari, Siti Latifa
Juliandi, Berry
Astuti, Rika Indri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembelajaran spasial merupakan kemampuan dalam mengindrakan lingkungan.
Pembelajaran spasial sangat berkaitan erat dengan memori spasial yang merupakan
penyimpanan dan pengambilan informasi di dalam otak. Struktur otak utama yang terlibat
dalam pembelajaran spasial dan memori adalah hipokampus. Pembelajaran spasial dan
memori dapat dipengaruhi oleh makanan yang mengandung probiotik. Probiotik
diketahui memiliki manfaat kesehatan bagi inangnya jika diberikan dalam jumlah yang
cukup. Produk makanan yang diketahui mengandung mikroorganisme yaitu tempe.
Tempe merupakan produk makanan dari hasil fermentasi kapang Rhizopus selain itu ada
beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi tempe yaitu komunitas bakteri
yang berkembang sejak awal perendaman tempe hingga mencapai jumlah maksimal pada
tempe segar. Jenis bakteri yang ditemukan di tempe ternyata juga dapat ditemukan secara
alami di sistem pencernaan yaitu pada usus. Kelimpahan mikrobita yang ada di usus
ternyata dapat memengaruhi sistem kerja otak dan juga memengaruhi proses
neurogenesis di hipokampus. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis
pembelajaran spasial dan memori serta uji mikrobium usus setelah pemberian tempe pada
mencit. Kelompok perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelompok kontrol
diberi pakan standar, kelompok P1 diberi 30% tempe dan kelompok P2 diberi 60% tempe.
Perlakuan diberikan setiap hari selama 30 hari. Kinerja pembelajaran spasial dan memori
diuji dengan Y-maze alternation test dan novel object recognition test. Densitas sel
dihipokampus bagian dentate gyrus diamati dengan metode pewarnaan hematoxylin eosin.
Bakteri yang diamati pada penelitian ini yaitu total bakteri, bakteri asam laktat dan
Escherichia coli.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi 60% tempe dapat
meningkatkan kemampuan pembelajaran spasial. Pemberian 30% dan 60% tempe dapat
meningkatkan kemampuan memori jangka panjang pada mencit. Pemberian dengan 30%
tempe dapat meningkatkan densitas sel pada dentate gyrus. Peningkatan kuantitas total
bakteri setelah pemberian 30% tempe bersamaan dengan meningkatnya densitas sel
sehingga dapat memengaruhi hasil memori jangka panjang sedangkan pemberian 60%
tempe tidak berpengaruh pada kelimpahan mikrobium usus dan densitas sel. Kelimpahan
mikrobium usus dapat memengaruhi proses neurogenesis. Pembentukan sel saraf baru
dapat memengaruhi kinerja memori jangka panjang tapi tidak dengan hasil kemampuan
pembelajaran spasial. Secara umum, pemberian tempe dapat meningkatkan kelimpahan
mikrobium usus yang berpengaruh pada densitas sel di dentate gyrus sehingga dapat
meningkatkan kinerja memori pada mencit