Modifikasi dan Uji Kinerja Incinerator Tipe Kontinyu untuk Pembakaran Limbah Medis Kering
Date
2021-01-29Author
Arsyad, Arviansyah Muhammad
Agustina, Sri Endah
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat seperti rumah sakit dan puskesmas berpotensi sebagai penghasil limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah medis mengandung biohazard, sehingga harus dimusnahkan, antara lain dengan menggunakan alat atau instalasi pembakar sampah (incinerator). Incinerator merupakan alat penanganan sampah dengan menggunakan proses pembakaran yang dikendalikan melalui pembakaran dengan suhu tinggi. Incinerator rancangan Pane (2013) yang telah dimodifikasi oleh Miftah (2016) belum memenuhi kriteria sebagai incinerator pembakar limbah medis yang mensyaratkan suhu pembakaran minimum 800 ⁰C. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi incinerator rancangan Pane (2013) agar mampu mencapai suhu pembakaran minimum 800 ⁰C. Modifikasi difokuskan pada upaya peningkatan kinerja sistem pembakaran dengan memperbaiki sistem pemasukan udara pada incinerator. Parameter yang diukur dalam uji kinerja incinerator hasil modifikasi tersebut adalah suhu pembakaran, laju pembakaran, kualitas asap buang, faktor keamanan, dan pemanfaatan energi panas. Uji kinerja menggunakan bahan campuran limbah kain perca dan botol plastik, karena penggunaan limbah B3 di kampus tidak memungkinkan. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa suhu pembakaran mampu mencapai 980 ⁰C dengan laju pembakaran sebesar 9 kg/jam. Pemanfaatan energi panas yang dihasilkan mampu memanaskan air hingga 86 ⁰C dengan debit aliran air sebesar 0,018 lt/detik, dan mengarangkan tempurung kelapa di ruang pengendapan asap sebanyak 2-2,5 kg arang dengan kualitas baik. Dengan demikian, modifikasi yang dilakukan telah sukses menghasilkan incinerator yang memenuhi kriteria sebagai pembakar limbah medis. Public health services such as hospitals or other health center tend to be the waste producer, which some of them are labeled as hazardous and toxic waste (B3) which eventually cause environmental pollution. One of the possible solution is to burn the waste by using incinerator. Basically, incinerator is a waste burner which was using high temperature to burn medical waste. Incinerator designed by Pane (2013) and modified by Miftah (2016) has not yet meet the ideal criteria for a medical waste incinerator, that requires combustion temperature level more than 800⁰C. This reasearch aims to improve combustion in order to reach the temperature level higher than 800 ⁰C by air intake system modification. Combustion process temperatures, smoke quality, safety factor, and energy utilities are the parameter which determined as incinerator performance. The performance test used a mixture of patchwork waste and plastic bottles, because of using B3 waste on campus is not possible. The result of this research showing that combustion temperature successfully increased up to 980 ⁰C for combustion rate of 9 kg/hour. Utilization of heat energy produced by combustion process inside the chamber, successfully produce 2-2,5 kg of good quality coconut shell charcoal and hot water of 86 ⁰C at 0,018 lt/hour flow rate. The modifications carried out has been successful on producing medical waste incinerator.