Efektivitas dan Efisiensi Perasan Batang Pisang Ambon Musa paradisiaca dan Perasan Biji Pepaya Carica papaya untuk Pengobatan Argulus sp. pada Ikan Mas Koki Carassius auratus
Date
2021-01-20Author
Rinintasari, Retno Dwi
Wahjuningrum, Dinamella
Nuryati, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satukomoditasikan hias yang populer di Indonesiaadalah ikan mas koki Carassius auratuskarena bentuk dan coraknyayang unik. Infeksi parasit Argulus sp. adalah satu masalahyang kerap menyerang kegiatan budidaya mas koki.Metode yang dapat diberikan untukmenanggulangi infeksi adalah dengan menggunakan bahan kimia berupa obat dimilin®. Dimilin®meskipun terbukti efektif, harganya tergolong mahal dan tidak ramahlingkungan. Perlu ditemukanpengobatanyang lebih murah dan ramah lingkungan terhadap serangan Argulussp.. Penelitian ini bertujuanmenguji efektivitas dan efisiensi pengobatan parasit Argulus sp. dengan menggunakan herbalperasan batang pisang ambon dan perasan biji pepaya.Penelitian ini menggunakan empatperlakuan masing-masing tiga ulangan yaitu: kontrol positif, obat dimilin®, perasan biji pepaya, dan perasan batang pisang. Perendaman ikan dilakukan pasca-infeksi setelah ikan menunjukkan gejala visual. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah perasan biji pepaya dengan kelangsungan hidup 80% dan analisis usaha keuntungan sebesar Rp 1.365.000,-, rasio R/C sebesar 1,31dan payback period sebesar 0,6 tahun. One of the most popular ornamental fish in Indonesia is goldfish Carassius auratus due to its unique shape and color pattern. The infection by parasite Argulus sp. is one of the problems that occur in the industry. A method that can be used to treat the infection is by using chemical substances such as dimilin®. Dimilin® though proven to be effective,is expensive and not environmentally friendly.Because of this,it is required to find cheaper and environmentally friendly way to treat Argulus sp.. This research aimed to test the effectivity and efficiency of herbal medicine ambon banana stem and papaya seed distillation. The research used four treatments, each repeated three times which were: positive control, dimilin®, papaya seed distillation, and banana stem distillation. Treatment was done post-infection after fish showed visual symptoms. Result showed that the best treatment was papaya seed distillation with survival rate of 80%, profit of Rp 1.365.000,-, R/C ratio of 1,31,and payback period of 0,6 year.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]