Aktivitas Inhibitor Alfa Glukosidase Aktinobakteri Endofit Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).
View/ Open
Date
2020Author
Oktahariani, Putri
Lestari, Yulin
Meryandini, Anja
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes
tertinggi didunia. Diabetes mellitus (DM) tipe II memiliki jumlah kasus lebih
tinggi dibandingkan DM tipe I. Selain faktor keturunan, peningkatan jumlah
penderita DM II terjadi karena kondisi obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat.
Alternatif pengobatan yang dipilih oleh penderita diabetes adalah mengkonsumsi
obat antidiabetes setelah makan makanan yang mengandung gula. Konsumsi obat
antidiabetes secara terus menerus menimbulkan efek samping merugikan bagi
penderita diabetes.
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah lokal yang
tumbuh di daerah tropis. Beberapa laporan ilmiah menunjukkan bahwa kulit buah
manggis kaya akan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antidiabetes.
Kemampuan ekstrak tanaman untuk menghasilkan senyawa bioaktif dapat terkait
dengan peran mikrob endofit salah satunya aktinobakteri. Aktinobakteri memiliki
kemampuan sebagai penghasil senyawa bioaktif yang dapat menghambat aktivitas
alfa glukosidase. Inhibisi alfa glukosidase menyebabkan hidrolisis karbohidrat
menjadi gula sederhana terjadi secara bertahap, sehingga mencegah terjadinya
kondisi hiperglikemia postprandial pada penderita DM.
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi eksistensi aktinobakteri endofit
kulit buah manggis yang diduga memiliki kemampuan sebagai penghasil senyawa
inhibitor alfa glukosidase. Aktinobakteri endofit kulit buah manggis diisolasi,
dimurnikan, dikarakterisasi secara morfologi, dan dilakukan penapisan aktivitas
inhibitor alfa glukosidase secara in vitro. Hasilnya sebanyak 13 isolat
aktinobakteri berhasil diisolasi, dimurnikan dan dikarakterisasi secara morfologi.
3 isolat aktinobakteri terpilih sebagai isolat potensial berdasarkan hasil penapisan
yakni AGM 1, AGM 2, dan AGM 7 yang memiliki kemampuan penghambatan
alfa glukosidase berturut-turut sebesar 79.61%, 84.62%, 79.66%. Ketiga isolat
terpilih tidak bersifat patogen berdasarkan uji hipersensitivitas dan hemolisis.
Nilai IC50 ekstrak etil asetat AGM 1 berada pada kisaran konsentrasi (62.5-125
μg/mL), AGM 2 (125-250 μg/mL), AGM 7 (250 μg/mL). Nilai IC50 ekstrak etil
asetat kulit buah manggis berada pada kisaran konsentrasi 125- 250 μg/mL. Hasil
ANOVA dan uji lanjut Tukey menunjukkan aktivitas penghambatan alfa
glukosidase dari ektraks etil asetat aktinobateri endofit terpilih dan kulit buah
manggis secara signifikan berbeda nyata (p<0.1). Identifikasi secara molekuler
berdasarkan gen 16S rRNA menunjukkan bahwa ketiga isolat aktinobakteri
potensial berkerabat dekat dengan Streptomyces xylanilyticus SR2-123 dengan
persentase kemiripan lebih dari 99%. Informasi yang diperoleh dari studi ini
menunjukkan bahwa aktinobakteri endofit kulit buah manggis berpotensi sebagai
penghasil senyawa inhibitor alfa glukosidase.