Pengaruh Pemberian Minyak Bekatul terhadap Kadar Glukosa Darah dan Profil Hematologi pada Tikus yang Diberi Pakan Tinggi Lemak
Abstract
Konsumsi makanan tinggi lemak secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya menyebabkan kelebihan berat badan atau obes. Obesitas dapat memicu inflamasi dan kelainan metabolik sehingga terjadi stres oksidatif. Kandungan antioksidan tinggi dalam minyak bekatul, yaitu γ-oryzanol, dilaporkan dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan metabolik pada kejadian obesitas. Penelitian bertujuan mengidentifikasi pengaruh pemberian minyak bekatul terhadap kadar glukosa darah dan profil hematologi pada tikus yang diberi pakan tinggi lemak. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari tiga kelompok pakan, yaitu standar (S) serta tinggi lemak (K dan B). Kelompok S, 10% lemak terdiri dari minyak kelapa sawit (5,6%) dan minyak kedelai (4,4%). Kelompok K, 45% lemak terdiri dari minyak kelapa sawit (39,4%) dan minyak kedelai (5,6%); kelompok B minyak kedelai diganti dengan minyak bekatul sama jumlahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan selama 28 hari berpengaruh signifikan terhadap total konsumsi pakan (p<0,05), tetapi jenis pakan tidak berpengaruh terhadap peningkatan berat badan (p>0,05). Perlakuan jenis pakan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar glukosa darah dan profil hematologi tikus (p>0,05). Perlakuan pakan tinggi lemak belum mampu menginduksi kejadian obesitas pada tikus. Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak bekatul dan minyak kedelai diduga sama baiknya dalam mencegah gangguan metabolik terkait pemberian pakan tinggi lemak.
Collections
- UT - Nutrition Science [2987]