Aktivitas Enzim Transaminase dan Histopatologi Hati Tikus pada Toksisitas Subkronis Ekstrak Etanol 70% Temulawak (Curcuma xanthorrhiza).
View/ Open
Date
2020Author
Julaeha, Siti
Bintang, Maria
Hasan, Akhmad Endang Zainal
Metadata
Show full item recordAbstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman yang sudah sering digunakan sebagai obat herbal. Senyawa kurkumin dan xantorizol pada temulawak terbukti dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara. Pengembangan sediaan obat tradisional dipersyaratkan melakukan pengujian toksisitas terhadap hewan coba. Pengujian toksisitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah toksisitas subkronis. Uji toksisitas subkronis dilakukan dengan pemberian sediaan uji dalam jangka waktu 28 hari. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat toksisitas ekstrak etanol 70% temulawak dengan dosis 45, 225, 1125, dan 5625 mg/kgBB yang diberikan pada uji toksisitas subkronis terhadap perubahan aktivitas enzim transaminase dan histopatologi hati. Sebanyak 30 tikus jantan dan 30 tikus betina galur Sprague dawley digunakan sebagai hewan model dalam pengujian selama 28 hari pengamatan toksisitas. Aktivitas AST dan ALT serum tikus kelompok dosis 5625 mg/kgBB menunjukan perbedaan yang signifikan dan tidak berada dalam kadar normalnya. Gambaran mikroskopik hati menunjukan tidak ada kelainan spesifik pada kelompok normal, dosis 45 mg/kgBB, dosis 225 mg/kgBB, dan dosis 1125 mg/kgBB. Infiltrasi sel radang dan nekrosis nampak pada kelompok dosis 5625 mg/kgBB.
Collections
- UT - Biochemistry [1329]