Pengaruh Flushing dengan Suplementasi Asam Lemak (DHA dan EPA) asal Minyak Lemuru dalam Ransum Induk Domba terhadap Folikulogenesis.

Abstract

Domba lokal memiliki sifat prolifik atau kemampuan beranak lebih dari satu setiap kelahiran, namun sifat prolifik ini sering tidak terekspresikan. Flushing ialah upaya untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak dengan memberikan ransum yang berkualitas tinggi, sehingga ternak siap untuk melakukan proses reproduksi. PUFA terutama asam linolenat (omega 3) seperti EPA dan DHA memberi dampak besar pada performa reproduksi. Penelitian bertujuan mengevaluasi dan menganalisis pengaruh flushing dengan profil asam lemak yang berbeda (DHA dan EPA) dari minyak ikan lemuru dalam ransum induk domba lokal terhadap folikulogenesis. Domba betina sebanyak 16 ekor terbagi dalam 4 perlakuan yaitu ransum basal (P1), Ransum flushing tanpa minyak lemuru (P2), Ransum flushing 3% minyak lemuru (P3), Ransum flushing 6% minyak lemuru (P4). Rasio hijaun: konsentrat 30:70% berdasarkan bahan kering. Peubah yang diamati meliputi pertambahan bobot badan (PBB), efisiensi pakan (EP), konsumsi nutrien, glukosa darah, kolesterol darah, hormon estradiol, hormon progestron, body condition score (BCS), jumlah folikel, diameter folikel, dan diameter korpus luteum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK). Data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata pada konsumsi BK, konsumsi protein, konsumsi TDN, konsumsi serat kasar, BCS, PBB, EP, jumlah folikel, diameter folikel, dan diameter corpus luteum (P>0,05). Ransum flushing memberikan pengaruh nyata terhadap konsumsi lemak, kolestrol darah, glukosa darah, hormon estradiol, dan hormon progesteron (P<0,05) tertinggi pada data yang diberi ransum flushing mengandung 6 % minyak lemuru. Perlakuan flushing selama 3 minggu meningkatkan BCS sekitar 0,75–0,87. Disimpulkan ransum flushing dengan DHA dan EPA asal minyak lemuru dapat meningkatkan glukosa dan plasma darah serta hormon estradiol dan progesteron namun belum dapat meningkatkan jumlah dan diameter folikel.