Sistem Pakar Penentuan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan untuk Produk Pangan
View/ Open
Date
2020Author
Aritonang, Melva Linda
Seminar, Kudang Boro
Suyatma, Nugraha Edhi
Hermadi, Irman
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan (warna, cita rasa dan tekstur, serta
memperpanjang masa simpan). Bahan tambahan pangan yang digunakan dalam
pangan terdiri atas 27 golongan yaitu antibuih, antikempal, antioksidan, bahan
pengkarbonasi, garam pengemulsi, gas untuk kemasan, humektan, pelapis,
pemanis, pembawa, pembentuk gel, pembuih, pengatur keasaman, pengawet,
pengembang, pengemulsi, pengental, pengeras, penguat rasa, peningkat volume,
penstabil, peretensi warna, perisa, perlakuan tepung, pewarna, propelan dan
sekuestran. Penelitian ini berfokus pada 4 golongan bahan tambahan pangan yaitu
antioksidan, pemanis, pengawet, dan pewarna karena banyak terkait dengan
keamanan pangan dan memiliki nilai batas maksimum penggunaannya.
Penyalahgunaan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai dengan peraturan
masih dilakukan oleh pelaku usaha. Kurangnya pengetahuan tentang bahan
tambahan pangan dan pengaruhnya terhadap kesehatan menjadi alasan pelaku
usaha dan masyarakat saat terjadinya keracunan pangan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan membangun sistem pakar penentuan
penggunaan bahan tambahan pangan untuk produk pangan dengan bantuan
seorang pakar di bidang bahan tambahan pangan. Metode yang digunakan yaitu
pohon keputusan dengan algoritme C5.0 untuk mengklasifikasikan jenis kategori
pangan berdasarkan bahan dasar pangan dan cara pengolahan pangan hingga
menghasilkan bahan tambahan pangan yang tepat untuk digunakan. Bahan dasar
pangan yang diperoleh dari pakar berjumlah 21 bahan dan 31 cara pengolahan.
Dari 27 bahan tambahan pangan memiliki 16 kelompok kategori pangan dengan
268 jenis kategori pangan. Keempat bahan tambahan pangan pada penelitian ini
menggunakan 15 kelompok kategori pangan dengan 215 jenis kategori pangan.
Model pohon keputusan menghasilkan 98 aturan dan diimplementasikan ke dalam
web dengan menggunakan data yang tersimpan di MySQL. Evaluasi kinerja
model menggunakan k-cross validation dengan akuras i rata-rata sebesar 45.6 %.
Pengguna yang berhak mengakses menu pada web adalah penguna umum,
anggota dan administrator. Hasil implementasi dari analisis perancangan sistem
berupa web yang dapat memberikan solusi berupa rekomendasi bahan tambahan
pangan dan juga nilai batas maksimum dalam penggunaannya.