Hubungan antara Skor Keanekaragaman Pangan (Dietary Diversity Score) dengan Status Gizi Pada Siswa/I SMAI PB Soedirman 1 Bekasi
Abstract
Masalah gizi pada remaja yang umum terjadi adalah gizi kurang (kurus) dan gizi lebih (gemuk atau obese). Salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap status gizi remaja adalah asupan makanan. Asupan makanan beragam diketahui berhubungan dengan status gizi yang baik. Keanekaragaman pangan yang dikonsumsi ini dapat diukur dengan instrumen skor keanekaragaman pangan (dietary diversity score). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara skor keanekaragaman pangan (dietary diversity score) dengan status gizi pada siswa-siswi SMAI PB Soedirman 1 Bekasi. Jumlah contoh yang diambil sebanyak 87 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner, recall 3 x 24 jam, lembar pengukuran DDS, dan pengukuran antropometri. Berdasarkan uji Spearman, jumlah uang saku, karakteristik keluarga, dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan skor DDS (p > 0.05). Tingkat kecukupan energi, lemak, dan karbohidrat juga tidak berhubungan dengan skor DDS (p > 0.05), namun tingkat kecukupan protein berhubungan positif signifikan dengan skor DDS (p=0.006, r=0.294). Skor DDS tidak berhubungan dengan status gizi contoh (p > 0.05). Jumlah uang saku, pendidikan orangtua, aktivitas fisik, tingkat kecukupan protein dan karbohidrat tidak berhubungan dengan status gizi. Pendapatan orangtua (p=0.013, r=0.265) berhubungan positif signifikan dengan status gizi. Tingkat kecukupan energi (p=0.015, r=-0.260) dan lemak (p=0.004, r=-0.303) memiliki hubungan negatif signifikan dengan status gizi contoh.
Collections
- UT - Nutrition Science [2993]