Sintesis Biokomposit CHA/PVA/Alginat sebagai Biomaterial Substitusi Tulang.
View/ Open
Date
2020Author
Asra, Dina Yauma
Dahlan, Kiagus
Sari, Yessie Widya
Metadata
Show full item recordAbstract
Biomaterial merupakan material inert yang diimplan kedalam sistem
makhluk hidup sebagai pengganti fungsi jaringan dan organ tubuh yang rusak. Di
Indonesia, kebutuhan biomaterial substitusi tulang semakin meningkat seiring
banyaknya kasus kerusakan tulang akibat meningkatnya jumlah kecelakaan
kendaraan bermotor. Tingginya kasus kecelakaan yang terjadi meningkatkan
permintaan material yang bisa memperbaiki tulang yang rusak. Apatit karbonat
(CHA) merupakan material yang cukup menjanjikan dalam perkembangan
material implan tulang karena memiliki sifat yang bioresorbable dan bioaktif.
Dalam penelitian ini CHA dicampurkan dengan senyawa yang bersifat elastis
yaitu polivinil alcohol (PVA) dan alginat. Polimer berfungsi sebagai matriks atau
media tumbuh senyawa mineral yang membantu proses mineralisasi pada tulang
sekaligus mengurangi sifat rapuh dari CHA. Biokomposit disintesis dalam bentuk
scaffold karena dalam aplikasinya, biomaterial yang dibutuhkan para dokter
ortopedi adalah dalam bentuk scaffold. Scaffold merupakan suatu struktur tiga
dimensi yang digunakan sebagai media penyangga sementara untuk mendukung
proses pertumbuhan dan pengembangan jaringan baru.
Apatit karbonat disintesis dengan metode presipitasi bantuan iradiasi
microwave. Sumber kalsium yang digunakan berasal dari limbah cangkang telur
ayam yang mengandung lebih dari 95% CaCO3. Hasil XRD serbuk CHA
menunjukkan munculnya fasa apatit karbonat pada sampel dengan nilai parameter
kisi a dan c mendekati literatur JCPDS yaitu 9.626 Å dan 7.123 Å. Rasio Ca/P
dari CHA yaitu 1.63. Hal ini akibat adanya substitusi ion karbonat pada gugus
fosfat sehingga menghasilkan apatit non-stoikiometri.
Scaffold CHA/PVA/Alginat berhasil disintesis menggunakan metode freeze
drying. Hasil FTIR menunjukkan munculnya gugus fungsi hidroksil, fosfat, dan
karbonat yang merupakan indikasi kehadiran CHA. Selain itu juga terdapat gugus
ikatan C-O, C=C, C-H, dan C=O yang menandakan adanya kandungan PVA dan
alginat. Scaffold yang dihasilkan bersifat lembut dan elastis seperti sponge.
Morfologi sampel diamati menggunakan SEM dan berhasil menunjukkan
terbentuknya pori pada komposit yang cukup untuk pertumbuhan osteoblas. Hasil
uji mekanik pada sampel dengan variasi komposisi PVA menunjukkan bahwa
semakin tinggi kandungan PVA, semakin meningkatkan nilai kuat tekan. Hasil
XRD menunjukkan bahwa penambahan PVA dan alginat menurunkan ukuran
kristalit dan derajat kristalinitas. Nilai porositas yang didapatkan dari hasil uji
micro CT scan dibawah 50%. Hasil EDX menunjukkan bahwa komposit
mengandung unsur-unsur diantaranya karbon, oksigen, fosfor, natrium, kalsium,
dan unsur minor lainnya. Hasil perhitungan Ca/P didapatkan nilai rasio diatas
1.67. Scaffold ini menunjukkan potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi
bahan substitusi tulang.