Analisis Ekspresi Gen Stresor pada Benih Ikan Lele Clarias gariepinus Pascacekaman Nitrit
View/ Open
Date
2020Author
Hanan, Khamila Alia
Alimuddin
Carman, Odang
Metadata
Show full item recordAbstract
Tantangan yang dihadapi dalam budidaya intensif ikan lele adalah
akumulasi amonia dan nitrit yang berasal dari amonifikasi sisa pakan dan
ekskresi ikan. Amonia dan nitrit bersifat toksik dan dapat menyebabkan stres pada
ikan. Salah satu respons fisiologis dari tubuh ikan terhadap paparan amonia dan
nitrit adalah terjadinya transkripsi gen stresor yang mengodekan protein heat
shock protein-70 (HSP-70) dan Cu-superoxide dismutase (Cu-SOD). Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ekspresi gen HSP-70 dan Cu-SOD pada
benih ikan lele Clarias gariepinus pascacekaman nitrit. Penelitian ini
menggunakan lethal concentration 50 (LC50) nitrit yaitu 10 mg.L-1 untuk
mematikan 50% populasi benih lele dalam kurun waktu 24 jam, menggunakan
tiga akuarium yang masing-masing berisi 30 ekor benih ikan lele dengan volume
10 L yang dilengkapi dengan aerasi. Pada jam ke-0, 3, 6, dan 12 selama
perlakuan, RNA total diekstraksi dari whole body ikan lele menggunakan pereaksi
GENEzol (Geneaid, Taiwan). RNA total hasil isolasi dikuantifikasi menggunakan
GeneQuant DNA calculator dan sintesis cDNA dilakukan menggunakan kit
ReverTraAce® qPCR RT Master Mix with gDNA Remover (Toyobo, Jepang).
Ekspresi gen dianalisis menggunakan metode real-time PCR (qPCR)
menggunakan mesin Rotor Gene (Corbett research, USA). Tingkat ekspresi gen
HSP-70 dan Cu-SOD meningkat pada jam ke-3 dan ke-6 dibandingkan kondisi
awal dengan pola yang berbeda. Nilai ekspresi gen tertinggi terjadi pada jam ke-3
pascacekaman nitrit 10 mg.L-1. Berdasarkan hasil yang diperoleh, gen Cu-SOD
lebih berpeluang menjadi gen penanda untuk seleksi ikan lele tahan cekaman nitrit.
Collections
- UT - Aquaculture [2055]