Pengaruh Ukuran Partikel Bubuk Lada Putih Terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin Hasil Ekstraksi Menggunakan Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE)
View/ Open
Date
2019Author
Akbar, Muhammad Thoriq Faris
Budiastra, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Lada putih (Piper nigrum L.) adalah produk rempah bernilai ekonomi yang
cukup tinggi. Salah satu kelebihan rempah ini adalah rasa dan aroma pedas yang
khas. Saat ini lada di Indonesia masih dipasarkan dalam bentuk konvensional, yaitu
dalam bentuk bubuk. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah lada adalah
dengan membuat oleoresin lada. Proses ekstraksi oleoresin biasa dilakukan dengan
cara maserasi yang membutuhkan waktu yang lama dan jumlah pelarut yang
banyak. Dalam dekade terakhir beberapa teknik ekstraksi alternatif dilakukan untuk
mengatasi keterbatasan ini, termasuk ekstraksi berbantuan ultrasonik (UAE).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ukuran partikel bubuk
lada putih terhadap hasil dan kualitas oleoresin yang diproduksi menggunakan
UAE. Penelitian ini menggunakan lada putih (umur panen 8 bulan setelah
pembungaan) yang berasal dari Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan. Lada putih
dikeringan dengan mesin cabinet dryer hingga kadar air kurang dari 10 %. Setelah
dikeringkan, lada putih digiling dengan mesin disk mill untuk menghasilkan bubuk
lada putih, kemudian diayak menggunakan ayakan dengan ukuran 30, 60 dan 100
mesh. Kadar piperin dan lemak bubuk lada putih diukur pada ukuran partikel 100
mesh. Bubuk lada putih ditimbang sebanyak 200 gram dan dimasukkan ke dalam
gelas beker yang berisi pelarut etanol 96 % sebanyak 800 mL kemudian dilakukan
ekstraksi UAE (75 menit dan amplitudo 90 %) dan ekstraksi maserasi (7 jam).
Rendemen dan mutu (piperin dan warna) oleoresin lada putih yang dihasilkan
kemudian diukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel
berpengaruh signifikan terhadap rendemen dan mutu (piperin) oleoresin. Hasil
pengujian hipotesis perbedaan nilai tengah (rataan) rendemen antara ultrasonik dan
maserasi menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstraksi ultrasonik dan maserasi tidak
berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 % namun waktu yang digunakan ekstraksi
ultrasonik lebih singkat (75 menit) dibandingkan ekstraksi maserasi (7 jam). Hasil
pengujian hipotesis perbedaan nilai tengah (rataan) piperin antara ultrasonik dan
maserasi menunjukkan bahwa nilai piperin ekstraksi ultrasonik dan maserasi berbeda
nyata pada selang kepercayaan 95%. Nilai rataan piperin yang dihasilkan oleh
ekstraksi ultrasonik lebih besar (9.71 %) dibandingkan dengan ekstraksi maserasi
(5.55 %). Warna oleoresin lada putih yang dihasilkan dari ekstraksi ultrasonik dan
maserasi dari dua asal bahan baku yang berbeda adalah sama, yaitu merahkekuningan
dengan bentuk pasta cair.