Isolasi, Identifikasi, dan Karakterisasi Bakteri Endofit Tanaman Hoya multiflora Blume.
View/ Open
Date
2019Author
Alvionita, Dewinta Nur
Mubarik, Nisa Rachmania
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Hoya multiflora Blume ialah salah satu tanaman dari genus Hoya, famili Apocynaceae yang banyak digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan. Ekstrak Hoya telah dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dan insektisida alami. Ekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman tidak efisien karena membutuhkan biomassa yang besar. Oleh karena itu, salah satu cara yang tepat untuk mendapatkan senyawa bioaktif ialah menggunakan bakteri endofit. Bakteri endofit merupakan bakteri yang mengolonisasi jaringan tanaman tanpa memberikan efek negatif pada tanaman. Selain itu, bakteri endofit dapat menghasilkan senyawa yang sama dengan tanaman inangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri endofit H. multiflora Blume, karakterisasi dan identifikasi bakteri endofit, uji aktivitas antimikrob terhadap dua bakteri uji (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus) dan melakukan identifikasi senyawa bioaktif menggunakan Gas chromatography-mass spectrophotometry (GC-MS).
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang keberadaan bakteri endofit serta kandungan senyawa yang dimiliki tumbuhan H. multiflora Blume sebagai agen antimikrob. Potensi senyawa antimikrob pada bakteri endofit memiliki peran penting dalam upaya pengembangan agens terapi untuk mengobati berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Resistensi pengobatan infeksi menggunakan antibiotik merupakan masalah global yang harus diatasi bersama.
Sebanyak 18 isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dari H. multiflora Blume. Berdasarkan uji antimikrob, didapatkan 1 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan E. coli, 1 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan S. aureus, dan 2 isolat menghambat kedua bakteri uji yaitu isolat HMB 1 dan HMD 4. Kedua isolat tersebut tidak menunjukkan aktivitas hemolisis. Selain itu, konsentrasi hambat minimum (KHM) dari ekstrak etil asetat dari HMB 1 adalah 0.625 mg/mL, sedangkan dari HMD 4 ialah 0.125 mg/mL, baik terhadap E. coli dan S. aureus. Hasil identifikasi senyawa menggunakan GC-MS dan perbandingan dengan pangkalan data WILLEY9THN08, isolat HMB 1 teridentifikasi kumpulan senyawa 3-benzyl-1,4-diaza-2,5-dioxobicyclo dan beta sitosterol, isolat HMD 4 teridentifikasi kumpulan senyawa 1-tert-Butyl-2,5-dimethoxybenzene; phytol; linolenic acid; 1,2-benzenedicarboxylic acid; mono (2-ethylhexyl) ester; oleic acid amide; gamma tocopherol; vitamin E; campestrol, dan stigmasterol serta didapatkan tiga senyawa dominan pada yang sama pada isolat HMB 1 dan HMD 4 yaitu phenol, 2,4-bis(1,1-dimethyl); neophytadiene, dan pyrollo [1,2-a]pyrazine- 1,4-dione,hexahydro-3-(phenylmethyl). Berdasarkan analisis sekuensing gen 16S rRNA, isolat HMB 1 memiliki kemiripan tertinggi dengan Bacillus siamensis KCTC-13613 sebesar 99.91% dan HMD 4 memiliki kemiripan 100% dengan Bacillus aryabhattai B82W22.