Evaluasi Mutan Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.) Teradaptasi Stres Kering Melalui Teknik Kultur Jaringan
View/ Open
Date
2019Author
Anisa, Endina Nur
Prihantoro, Iwan
Karti, Panca Dewi Manu Hara
Metadata
Show full item recordAbstract
Alfalfa (Medicago sativa L.) tanaman leguminosa yang memiliki potensi sebagai sumber hijauan pakan ternak. Alfalfa sebagai tanaman asli daerah subtropis memiliki sifat tidak tahan di kondisi lingkungan kering. Namun pada koleksi tanaman Laboratorium Lapang Agrostologi, Fakultas Pertanakan IPB telah dihasilkan kandidat tanaman alfalfa hasil iradiasi sinar gamma teradaptasi lingkungan kering skala lapang. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat toleransi pertumbuhan tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) hasil iradiasi sinar gamma yang teradaptasi stres kering pada skala lapang pada perlakuan cekaman kekeringan melalui teknik kultur jaringan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap factorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah sumber mutan tanaman hasil mutasi dari iradiasi sinar gamma (kontrol, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy, dan 500 Gy). Faktor kedua adalah level kekeringan pada konsentrasi (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) atau setara dengan (0 MPa, -0.03 MPa, -0.19 MPa, -0.41 MPa, dan -0.67 MPa). Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, kerontokan, jumlah ranting, biomassa, penyusutan media, dan mortalitas. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman alfalfa mampu beradaptasi pada level cekaman kering 10%.