Pengembangan Peternakan Sapi Potong Yang Diintegrasikan Dengan Perkebunan Kelapa Di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan merumuskan strategi pengembangan peternakan sapi potong yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa di kabupaten Halmahera Barat. Kegiatan penelitian dilaksanakan di kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, dari bulan Februari 2007 sampai dengan Juli 2007. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan jumlah ternak sapi potong kategori terbanyak, terkecil serta sedang. Estimasi terhadap produksi hijauan makanan ternak pada areal perkebunan kelapa didasarkan pada daya dukung pakan dan kapasitas peningkatan populasi ternak sapi potong. Pelaksanaan kegiatan dibagi dalam empat tahapan meliputi (1) Analisis populasi sapi potong berdasarkan standar satuan ternak (ST); (2) Pengukuran produksi segar hijauan makanan ternak lokasi penelitian; (3) Evaluasi pemanfaatan hijauan makanan ternak di bawah perkebunan kelapa sebagai pakan ternak sapi potong; 4) Perumusan strategi pengembangan ternak sapi potong berdasarkan analisis SWOT dan proses hirarki analitik (AHP). Total produksi hijauan makanan ternak pada lokasi penelitian berdasarkan bahan kering (BK) 6.696,35 ton dengan daya dukung sebagai sumber pakan berdasarkan bahan kering 1.071.416 ST, dan dapat dilakukan penambahan populasi ternak sapi potong sebesar 1.069.090 ST. Berdasarkan kapasitas peningkatan sapi potong, daya dukung hijauan makanan ternak pada areal perkebunan kelapa, beberapa kecamatan yang menunjukkan daya dukung yang tinggi adalah kecamatan Ibu (27,17%), kecamatan Sahu Timur, (19,66%) kecamatan Ibu Selatan (15,15%), kecamatan Loloda (14,23%) dan Jailolo Selatan (13,10%) Kepemilikan ternak masih rendah 3,77 ekor per peternak. Sebagian kecil peternak (17%) mengetahui tentang teknologi pakan seperti amoniasi, hay dan silase. Strategi mengoptimalkan daya dukung lahan pada areal perkebunan kelapa merupakan prioritas pertama dan paling menarik di antara alternatif strategi yang lain dengan nilai total daya tarik 1,40. Proritas kedua adalah menjalin kerjasama antar instansi terkait untuk mengelola sumberdaya lahan dengan total daya tarik 1,35.
Collections
- MT - Animal Science [1209]