Kinerja Pertumbuhan dan Status Kesehatan Udang Vaname Litopenaeus vannamei yang Diberi Probiotik Bacillus sp. NP5 dan Prebiotik Madu
Abstract
Sistem budidaya intensif memiliki dampak negatif terhadap penurunan
kualitas air yang menyebabkan terjadinya serangan penyakit terhadap udang
vaname. Pengendalian penyakit yang umumnya dilakukan menggunakan antibiotik,
tetapi sudah banyak dilarang oleh beberapa negara dan organisasi kesehatan. Salah
satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dengan
aplikasi probiotik, prebiotik dan sinbiotik. Tujuan penelitian ini adalah
mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan status kesehatan udang vaname yang diberi
probiotik Bacillus sp. NP5 dan prebiotik madu. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan, yaitu kontrol
(udang diberi pakan tanpa prebiotik madu dan probiotik Bacillus sp. NP5), prebiotik
(udang diberi pakan dengan penambahan madu 0.75%), probiotik (udang diberi
pakan dengan penambahan bakteri Bacillus sp. NP5 108 CFU mL-1) dan sinbiotik
(udang diberi pakan dengan penambahan madu 0.75% dan bakteri Bacillus sp. NP5
108 CFU mL-1). Udang vaname berukuran 2.68±0.58 g dipelihara dengan kepadatan
awal 15 ekor per akuarium (60 cm × 30 cm × 30 cm dan tinggi air 15 cm) selama
60 hari. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pertumbuhan (tingkat kelangsungan
hidup (TKH), bobot rata-rata, pertumbuhan harian, laju pertumbuhan spesifik
(SGR) dan rasio konversi pakan (RKP)) dan respons imun (total haemocyte count
(THC), aktivitas fagositik (AF), respiratory burst (RB), dan phenoloxidase (PO))
udang setelah pemberian probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik madu dan sinbiotik
lebih baik (P<0.05) dibandingkan kontrol. Udang vaname yang diberi probiotik
Bacillus sp. NP5, prebiotik madu, dan gabungan keduanya memiliki pertumbuhan
dan status kesehatan yang lebih baik dibanding kontrol, dengan hasil terbaik
diperoleh pada perlakuan sinbiotik.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]