Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi dan Kadar Glukosa Darah pada Peserta Senam Diabetes di RSMM Bogor
Abstract
Diabetes dengan komplikasinya menjadi penyebab kematian tertinggi
ketiga di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Prevalensi diabetes
melitus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini
menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kebiasaan makan dengan status
gizi dan kadar glukosa darah pada peserta senam diabetes di RSMM Bogor.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada bulan April-Mei 2019
di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Subjek berjumlah 25 orang yang merupakan
peserta senam diabetes dan menderita diabetes melitus. Data pada penelitian ini
merupakan data primer yang diperoleh melalui wawancara untuk karakteristik
subyek, recall 1x24 jam untuk aktivitas fisik, FFQ untuk kebiasaan makan,
pengukuran antropometri untuk status gizi, dan pengukuran dengan glukometer
untuk kadar glukosa darah puasa. Subjek dibedakan menjadi dua kelompok
berdasarkan kadar glukosa darah puasa (GDP) tidak terkontrol (100-125 mg/dL)
dan terkontrol (≥126 mg/dL). Aktivitas fisik (PAL, frekuensi dan durasi olahraga,
lama mengikuti senam), kebiasaan makan (makanan manis, minuman manis,
makanan berlemak, sayur dan buah), dan status gizi (IMT, lingkar pinggang, rasio
lingkar pinggang-panggul) tidak berbeda nyata antara dua kelompok (p>0.05). PAL
pada kelompok GDP tidak terkontrol cenderung lebih tinggi dibandingkan
kelompok GDP terkontrol. Kebiasaan konsumsi makanan manis, minuman manis,
dan makanan berlemak kelompok GDP tidak terkontrol cenderung lebih tinggi
dibandingkan kelompok GDP terkontrol. Konsumsi sayur dan buah kelompok GDP
tidak terkontrol cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok GDP terkontrol.
IMT dan lingkar pinggang kelompok GDP tidak terkontrol cenderung lebih tinggi
dibandingkan kelompok GDP terkontrol. Rasio lingkar pinggang-panggul
kelompok GDP tidak terkontrol cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok
GDP terkontrol. Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05) antara aktivitas
fisik dan kebiasaan makan dengan status gizi maupun kadar glukosa darah, serta
antara status gizi dengan kadar glukosa darah.
Collections
- UT - Nutrition Science [2986]