Aplikasi Model Hidden Markov Diskret pada Persilangan Tumbuhan Diploid
View/ Open
Date
2019Author
Hayati, Nahrul
Setiawaty, Berlian
Purnaba, I Gusti Putu
Metadata
Show full item recordAbstract
Hereditas atau pewarisan sifat adalah penerusan sifat dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Selama ribuan tahun, prinsip-prinsip hereditas dan variasi telah
banyak dieksploitasi oleh petani agar dapat dihasilkan tanaman dan hewan dengan
sifat-sifat yang dikehendaki.
Teori pertama tentang sistem pewarisan sifat yang dapat diterima
kebenarannya dikemukakan oleh Gregor Mendel. Teori ini diajukan berdasarkan
penelitiannya mengenai persilangan berbagai varietas ercis (Pisum sativum).
Mendel mengemukakan beberapa hipotesis mengenai pewarisan material genetik
dari induk kepada keturunannya. Menurut Mendel, untuk setiap karakter,
organisme mewarisi dua alel, satu dari masing-masing induk. Ia menarik
kesimpulan tanpa mengetahui peran dan keberadaan kromosom. Faktanya, setiap
sel somatik yang memiliki dua set kromosom disebut sel diploid, satu set diwarisi
dari setiap induk (Campbell et al. 2011).
Meskipun hukum Mendel mampu memberikan hipotesis mengenai pewarisan
material genetik dari induk kepada keturunannya, namun penelusuran sifat hanya
dilakukan berdasarkan kenampakan atau sifat yang teramati pada organisme. Sifatsifat
organisme tidak selalu mengungkapkan komposisi genetiknya. Oleh karena
itu, dapat dibedakan antara kenampakan atau sifat yang teramati pada organisme
yakni fenotipe dan susunan genetiknya yakni genotipe. Susunan genetik inilah yang
tidak dapat diobservasi secara langsung. Model hidden Markov dapat digunakan
untuk memodelkan pasangan kejadian dan penyebabnya yang tidak dapat
diobservasi secara langsung (Setiawaty 2002). Jika ruang state proses observasi
berhingga dan indeks waktu adalah bilangan cacah, maka model dikenal sebagai
model hidden Markov diskret. ..dst