Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99988
Title: Sistem Penunjang Keputusan Cerdas Pengembangan Bioenergi Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia
Authors: Marimin
Hambali, Erliza
Sitanggang, Imas Sukaesih
Papilo, Petir
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Keberlanjutan pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia, hingga saat ini belum memberikan manfaat yang maksimal bagi peningkatan pendapatan negara dan masyarakat Indonesia. Potensi kelapa sawit yang begitu besar, belum mampu memberikan kontribusi dalam penyediaan sumber energi terbarukan di tanah air. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya pemanfaatan potensi yang ada, baik untuk kepentingan ekonomi ataupun kepentingan sosial. Berbagai pandangan negatif masih begitu besar terhadap upaya Indonesia dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi kelapa sawit sebagai sumber alternatif bioenergi. Isu-isu keberlanjutan mulai praktek pembebasan lahan dan pengelolaan perkebunan, pengolahan minyak kelapa sawit hingga pengembangan bioenergi berbasis kelapa sawit, masih dianggap sebagai salah satu sumber kerusakan lingkungan seperti halnya deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati di sekitar wilayah pengembangan. Berbagai isu keberlanjutan ini, telah pula menyebabkan terjadinya penolakan dunia internasional terhadap hasil-hasil industri berbasis kelapa sawit Indonesia. Oleh karenanya, menjadi penting bagi Indonesia untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia telah memenuhi prinsip-prinsip keberlanjutan. Secara ekonomi, pengembangan bioenergi kelapa sawit diupayakan untuk mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap upaya penghematan belanja negara akibat impor bahan bakar fosil yang terus meningkat dan sekaligus menjadi sumber peningkatan devisa negara melalui kegiatan ekspor bahan bakar nabati. Namun demikian, secara lingkungan dan sosial upaya pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia dipandang belum menunjukkan dampak yang menggembirakan. Isu-isu keberlanjutan yang diungkapkan pada berbagai literasi atau pertemuan secara internasional, banyak memberikan sentimen negatif terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit nasional. Persoalan dampak lingkungan seperti halnya praktek pembebasan lahan yang tidak terkendali melalui pembakaran lahan yang memberikan dampak lebih lanjut terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca, menurunnya kualitas tanah dan udara, telah menyebabkan produk komoditas kelapa sawit di Indonesia belum begitu dapat diterima oleh pasar internasional. Begitu pula halnya dengan dampaknya secara sosial, dimana konflik perebutan lahan antara masyarakat dengan perusahaan, kesenjangan pendapatan dan kerusakaan infrastruktur akibat mobilisasi bahan baku bioenergi, turut pula menjadi pemicu munculnya sentimen negatif terhadap produk bioenergi kelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini berupaya mengungkap secara lebih mendalam permasalahan keberlanjutan pengembangan bioenergi berbasis kelapa sawit di Indonesia. Tiga aspek utama yakni ekonomi, sosial dan lingkungan menjadi dasar dalam mengetahui status keberlanjutan pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia. Pada tahapan awal, melalui serangkaian kegiatan focus group discussion, para pakar yang terlibat telah merekomendasikan satu set standar keberlanjutan pengembangan bioenergi Indonesia, atau yang dikenal sebagai Indonesia Bioenergy Sustainability Indicators (IBSI). IBSI tersusun atas 10 indikator yang terdiri dari 2 indikator pada aspek lingkungan, 3 indikator pada aspek sosial dan 5 indikator penyusun aspek ekonomi. Melalui iii perancangan instrumen penilaian yang dikenal sebagai Rapid Appraisal Palm oil Bioenergy (Rap-pobio) dan dengan penerapan Metode Multidimensional Scaling telah dilakukan penilaian indeks keberlanjutan. Berdasarkan hasil penilaian indeks keberlanjutan dapat diketahui bahwa status keberlanjutan pengembangan bioenergi di Indonesia masih berada pada level kurang berkelanjutan. Secara lebih terperinci penelitian ini mendapatkan indeks keberlanjutan pada aspek lingkungan berada pada level cukup berkelanjutan, namun demikian untuk aspek sosial dan ekonomi justru masih berada pada level kurang berkelanjutan. Secara fakta, hasil ini dapat dibuktikan dengan masih rendahnya pemanfaatan potensi kelapa sawit di Indonesia, baik sebagai sumber energi bahan bakar nabati maupun untuk kelistrikan masyarakat. Potensi yang begitu maksimal belum mampu dimanfaatkan dikarenakan begitu kompleksnya permasalahan, mulai dari hulu pada level perkebunan, hingga tata niaga produk bioenergi Indonesia. Isu-isu keberlanjutan telah memberikan pengaruh begitu besar terhadap pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia. Pandangan dunia internasional yang terlanjur negatif terhadap komoditas kelapa sawit telah berimbas kepada produk bioenergi kelapa sawit yang semestinya memberikan dampak positif terhadap tiap aspek keberlanjutan. Isu lingkungan pada pengelolaan perkebunan kelapa sawit semestinya tidak dikaitkan dengan upaya pengembangan bioenergi berbasis kelapa sawit. Pemanfaatan biomasa kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif justru telah memberikan dampak positif terhadap penurunan berbagai dampak lingkungan. Namun demikian, pandangan negatif terhadap aspek lingkungan pada pengelolaan perkebunan kelapa sawit mengakibatkan dampak lebih lanjut kepada aspek-aspek lainnya. Oleh karenanya menjadi sangat penting untuk menelusuri permasalahan lebih lanjut dengan sekaligus mencari berbagai alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan. Pada penelitian ini, salah satu persoalan penting yang juga dianalisis adalah terkait tata kelola kelembagaan pengembangan bioenergi kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Melalui pendekatan soft system methodology (SSM) pada penelitian ini telah dilakukan pengidentifikasian permasalahan-permasalahan kelembagaan, baik dilihat dari aspek legalitas, koordinasi dan kemitraan serta hubungan peran antar para pihak berkepentingan yang ada disepanjang rantai pasok pengembangan bioenergi kelapa sawit. Melalui pendekatan CATWOE (customer, actors, tranformation, worldview, owner and environmental constrain), secara konseptual telah diperoleh potret permasalahan kelembagaan yang ada. Permasalahan yang ditemui seterusnya distrukturisasi ke dalam elemen-elemen kelembagaan yang terdiri dari elemen kebutuhan, elemen kendala, elemen aktor utama dan elemen faktor pendukung. Selanjutnya dengan penerapan Metode ISM, telah pula diperoleh elemen-elemen kunci yang memiliki relefansi dan memberikan dampak cukup besar terhadap pengembangan bioenergi kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Pada bagian akhir penelitian kelembagaan ini, melalui penerapan Metode Fuzzy AHP, berdasarkan hasil bobot yang telah peroleh, juga merekomendasikan suatu bentuk lembaga khusus yang diharapkan dapat melaksanakan program pengembangan dan pemanfaatan bioenergi kelapa sawit untuk kelistrikan masyarakat. Pengembangan bioenergi kelapa sawit perlu mendapat dukungan dari sisi kebijakan pemerintah. Namun demikian, persoalan yang begitu kompleks baik dari segi status keberlanjutan maupun dari segi kelembagaan membutuhkan perangkat yang mampu memberikan kemudahan dalam proses pengambilan keputusan khususnya dalam penentuan strategi kebijakan berdasarkan kondisi-kondisi yang ada. Untuk itu, pada penelitian ini telah pula dibangun suatu prototipe aplikasi berupa sistem penunjang keputusan (SPK) cerdas yang diberi nama Policy System for Bioenergy Sustainability (Polsysbios). Serangkaian aktivitas telah dilakukan untuk menghasilkan rancangan prototipe aplikasi ini, mulai dari penentuan basis data, pengelompokan data ke dalam himpunan fuzzy melalui proses fuzzyfikasi, penentuan aturan-aturan dalam format rulebase dan penalaran dengan Metode Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani, hingga diperolehnya nilai output untuk setiap level, yang terdiri dari status keberlanjutan, status kelembagaan dan rekomendasi strategi kebijakan. Sebanyak 12 alternatif kebijakan telah direkomendasikan dalam penelitian ini. Keseluruhan model diintegrasikan ke dalam SPK cerdas kebijakan pengembangan bioenergi kelapa sawit. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya Indonesia mengetahui status keberlanjutan pengembangan bioenergi, mengetahui elemen-elemen kunci kelembagaan serta rekomendasi strategi kebijakan yang mungkin dapat diterapkan dimasa yang akan datang. Seterusnya, melalui kajian-kajian lebih lanjut diharapkan pula dapat memberikan kontribusi atas berbagai keterbatasan yang ada pada penelitian ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99988
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019ppa.pdf
  Restricted Access
185.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.