Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99816
Title: Sumber dan Dosis Pupuk Kalium dengan Fertigasi melalui Irigasi Tetes pada Budidaya Tanaman Buncis yang Menggunakan Mulsa Polietilen.
Authors: Purnamawati, Heni
Susila, Anas Dinurrohman
Susanto, Slamet
Hulu, Versi Putra Jaya
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Buncis merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk polong muda. Permasalahan yang sering terjadi dalam budidaya tanaman buncis adalah ketidakefisienan penggunaaan air dan pupuk. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan perbaikan metode irigasi dan pengelolaan pupuk, yaitu melalui sistem fertigasi. Pemupukan hara kalium (K) pada tanaman buncis sangat dibutuhkan karena berpengaruh terhadap proses metabolisme, fisiologi, dan nutrisi untuk mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas baik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan sumber dan dosis optimum pupuk K pada fertigasi melalui irigasi tetes tanaman buncis yang menggunakan mulsa polietilen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai Mei 2018 di kebun University Farm (UF) IPB pada ketinggian tempat ±230 m dpl. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) tersarang (nested) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah sumber pupuk K, yaitu: KCl, ZK, dan NPK. Faktor kedua adalah dosis pada masing-masing sumber pupuk K, yaitu: 0, 37.5, 75, 112.5, 150 kg K2O ha-1. Pada percobaan ini dosis pupuk tersarang pada faktor utama yaitu sumber pupuk. Pemberian pupuk melalui sistem fertigasi mikro irigasi tetes dengan emiter yang diletakkan dekat pada perakaran tanaman diberikan dalam bentuk larutan bersamaan dengan air irigasi. Pemupukan terdiri dari pupuk dasar pada saat preplant dan pupuk susulan melalui irigasi tetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sumber pupuk K memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah pertumbuhan dan hasil panen buncis. Pemupukan dengan menggunakan sumber pupuk NPK memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemberian pupuk tunggal KCl dan ZK. Sumber pupuk K yang berpengaruh nyata diduga disebabkan oleh bentuk dan kelarutan dari jenis pupuk yang digunakan, kemudahan dalam aplikasinya, dan kelengkapan kandungan hara sumber pupuk. Analisis usaha tani menghasilkan nilai R/C ratio yang diperoleh dari sumber pupuk NPK sebesar 1.69. Suatu usaha tani dikatakan layak jika nilai R/C ratio > 1. Berdasarkan bobot polong basah per petak, produktivitas per hektar polong buncis yang dihasilkan pada penelitian ini mencapai 7.52 ton ha-1. Taraf dosis K2O yang diberikan melalui sumber pupuk K yang berbeda belum berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil produksi buncis. Hal ini disebabkan karena kondisi hara K pada tanah lahan yang sudah tinggi. Tingginya curah hujan pada masa pembungaan menyebabkan kerontokan bunga yang cukup tinggi dan juga menyebabkan kelembaban yang tinggi yang dapat memicu serangan penyakit Fusarium pada tanaman. Permasalahan pemupukan yaitu kehilangan hara akibat pencucian dapat diatasi dengan penggunaan mulsa. Bersamaan dengan itu, adapun kendala yang disebabkan oleh mulsa yaitu kesulitan dalam penyiraman tanaman juga dapat diatasi dengan teknologi penyiraman dengan irigasi tetes.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99816
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019vpj.pdf
  Restricted Access
14.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.