Analisis Cadangan Beras Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Abstract

Cadangan beras pemerintah daerah dibentuk sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan pada kondisi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial ataupun keadaan darurat lainnya. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi beras di Indonesia. Produksi beras yang tinggi di Provinsi Jawa Barat diiringi dengan konsumsi beras yang tinggi pula. Konsumsi kelompok pangan padi-padian di Provinsi Jawa Barat didominasi oleh beras. Provinsi Jawa Barat merupakan lokasi prioritas nasional penanggulangan bencana tahun 2015-2019 dan pada tahun 2017 termasuk kedalam 3 Provinsi yang paling sering dilanda bencana alam dengan frekuensi sebanyak 319 kali bencana alam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis cadangan beras Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain ecological study, dengan unit analisis 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan produksi beras di Provinsi Jawa Barat dalam kondisi mandiri pangan. Cadangan beras Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan cadangan beras di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat mampu dipenuhi dari produksi beras di wilayah Provinsi Jawa Barat sendiri. Terdapat 16 kabupaten/kota yang mengalami surplus produksi beras, dan terdapat 11 kabupaten/kota yang mengalami defisit produksi beras. Kabupaten Indramayu adalah wilayah dengan surplus produksi beras tertinggi, sedangkan Kabupaten Bogor adalah wilayah dengan defisit produksi beras tertinggi.