Profil Organ Dalam dan Bobot Karkas Ayam Broiler yang Diberi Jamu Kombinasi Jahe, Kunyit, dan Temulawak

Abstract

Penggunaan antibiotic growth promoters (AGP) pada ternak telah dilarang karena dapat mengakibatkan residu antibiotik dan resistensi mikroorganisme. Bioaktif tanaman berkhasiat seperti jahe, kunyit, dan temulawak berpotensi sebagai alternatif pengganti AGP. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pemberian jamu kombinasi terhadap produktivitas dan pengaruhnya terhadap profil organ ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 96 ekor ayam broiler strain Cobb, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dan 2 kelompok ulangan. Kelompok tersebut merupakan kelompok kontrol (tidak diberikan jamu) dan kelompok perlakuan yang diberikan jamu kombinasi dengan konsentrasi bertingkat (0.25%, 0.5%, dan 0.75%). Jamu kombinasi dibuat menggunakan metode simplisia kering. Jamu diberikan secara peroral dicampur dengan air minum pada hari ke 20–36. Peubah pada penelitian ini adalah bobot karkas, lemak abdominal, organ dalam (jantung, paru-paru, ginjal, pankreas, hati, dan limpa), dan organ pencernaan (dari proventriculus sampai kloaka). Data diambil dengan melakukan nekropsi pada hari ke-36, kemudian dianalisis dengan metode analysis of variance (ANOVA) one-way dan uji lanjut Tukey. Pemberian jamu kombinasi berpengaruh nyata terhadap bobot karkas, bobot hati, panjang sekum, rektum, dan kloaka, serta terhadap persentase bobot total usus. Pemberian jamu kombinasi yang paling efektif untuk meningkatkan bobot karkas dan mengoptimalkan organ dalam ayam broiler adalah jamu kombinasi dengan konsentrasi 0.25%.