Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98798| Title: | Bakteri Endofit Asal Tanaman Mentimun, Paria, dan Oyong sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Anti-Quorum Sensing |
| Authors: | Giyanto Firdaus, Ahmad |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Bakteri endofit merupakan mikroba yang mampu hidup dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Bakteri endofit mempunyai kemampuan untuk menghasilkan hormon auksin yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta dapat mengendalikan patogen tanaman. Mekanisme anti-quorum sensing (anti-QS) merupakan salah satu alternatif pengendalian bakteri patogen dengan menggunakan bakteri endofit yang lebih aman dan tidak menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menyeleksi bakteri endofit yang dapat memacu pertumbuhan tanaman dan menghasilkan anti- QS untuk pengendalian patogen tanaman. Bakteri endofit diisolasi dari tanaman mentimun, paria, dan oyong sehat di antara hamparan tanaman yang sakit. Isolat bakteri endofit selanjutnya diseleksi dengan uji hipersensitif dan uji hemolisis pada media agar darah. Isolat bakteri diuji lebih lanjut untuk mengetahui produksi IAA dan anti-QS. Gen penyandi AHL-laktonase isolat bakteri endofit potensial dideteksi dengan PCR. Karakterisasi bakteri endofit potensial dilakukan dengan mengamati morfologi koloni dan pengujian Gram bakteri. Selanjutnya bakteri endofit potensial yang dapat menghasilkan senyawa IAA dan anti-QS di uji in planta terhadap bibit mentimun. Hasil isolasi bakteri endofit didapatkan 170 bakteri yang terdiri dari 64 bakteri asal mentimun, 49 bakteri asal paria, dan 57 bakteri asal oyong. Hasil uji hipersensitif terhadap 170 isolat terdapat tiga bakteri yang menunjukkan reaksi hipersensitif positif. Hasil uji hemolisis dari 167 isolat bakteri terdapat delapan isolat hemolisis alfa dan satu isolat hemolisis beta. Penapisan penghasil IAA dari 156 isolat bakteri menunjukkan 53 bakteri yang dapat menghasilkan hormon IAA dengan konsentrasi terendah sebesar 0.03 ppm dan konsentrasi tertinggi sebesar 27.57 ppm. Penapisan bakteri penghasil anti-QS yang dilakukan terhadap 53 bakteri yang menghasilkan IAA didapatkan 12 isolat bakteri yang dapat menghasilkan zona penghambatan produksi violacein pada Chromobacterium violaceum. Hasil deteksi gen penyandi AHL-laktonase menunjukkan dua isolat yang positif teramplifikasi gen aiiA yaitu isolat PDK06 dan ODW02. Pengujian yang dilakukan terhadap vigor benih menunjukkan bahwa perlakuan bakteri tidak berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, indeks vigor, dan potensi tumbuh maksimum. Pengujian yang dilakukan terhadap pertumbuhan bibit menunjukkan bahwa isolat PDK04 merupakan isolat potensial yang dapat mempengaruhi bobot kering, panjang akar dan panjang tajuk bibit mentimun. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98798 |
| Appears in Collections: | UT - Plant Protection |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A19afi.pdf Restricted Access | 15.2 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.